Travel Warning AS ke Jatim, Bupati Anas: Banyuwangi Aman untuk Dikunjungi

Travel Warning AS ke Jatim, Bupati Anas: Banyuwangi Aman untuk Dikunjungi

- detikNews
Rabu, 07 Jan 2015 15:51 WIB
Banyuwangi - Peringatan perjalanan (Travel warning) yang dikeluarkan Pemerintah AS terhadap warganya yang bepergian ke Jawa Timur dinilai Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kunjungan wisatawan ke kabupaten the Sunrise of Java.

Kabupaten yang sedang getol promosi wisata ini menganggap travel warning ke Jawa Timur ini pada umumnya hanya bersifat sementara. Menurut Anas, kunjungan wisata ke Banyuwangi tidak melulu didominasi oleh warga AS, tapi juga diminati oleh wisatawan mancanegara dari benua Eropa dan Australia.

Terlebih wisatawan domestik masih mendominasi kunjungan wisata di beberapa lokasi wisata favorit Banyuwangi, seperti Gunung Ijen, Pulau Merah, Teluk Ijo dan G-Land.

"Travel warning kan sifatnya sementara. InsyaAllah kunjungan wisata ke Banyuwangi tidak berpengaruh. Banyuwangi aman untuk dikunjungi," kata Anas, Rabu (7/1/2015).

Meski Banyuwangi terbilang aman untuk dikunjungi, salah satu pemilik pemilik villa di Banyuwangi, Jeroen Van Der Kooij menyatakan jika travel warning ke wilayah Jawa Timur berimbas terhadap kunjungan ke resort miliknya.

Pria berkewarganegaraan Belanda ini mengaku jika ada beberapa wisatawan mancanegara yang sudah memesan kamar dan akan berlibur di Banyuwangi, memilih menunda keberangkatannya dikarenakan travel warning dari kedutaan besar AS tersebut.

"Iya mbak pastinya berimbas. Salah satu tamu kita sudah kirim message semalam tentang penundaan jadwal kunjungan. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. I am very positive all will be ok very soon," tandas owner Bangsring Breeze itu.

Meski kedutaan besar AS mengeluarkan peringatan travel warning terkait adanya potensi ancaman keamanan hotel, bank dan aset yang berhubungan dengan negara Paman Sam, Kabupaten Banyuwangi tetap optimis tahun 2015 bisa menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun 2014 yang berjumlah 15 ribu orang per tahun menjadi 25 ribu orang per tahun.

Tak hanya itu, menghadapi persaingan global MEA, Pemkab juga menyiapkan SDM penunjang pariwisata. Diantaranya, menggelar kursus bahasa Inggris dan Mandarin. Gebrakan ini untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam pengembangan pariwisata.

"Secara bertahap di setiap desa wisata kita adakan kursus bahasa Inggris dan Mandarin. Supaya masyarakat sekitar wisata bisa ikut berkembang SDM-nya," tandas Anas.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.