Rumah duka di Jetak, Bareng Lor, Klaten Utara, dipenuhi pelayat, Senin (5/1/2015). Ada tetangga, keluarga, dan belasan kru AirAsia. Juga ada Bupati dan Wakil Bupati Klaten, Sunarna dan Sri Hartini. Bunga duka cita dari berbagai pihak tampak terpasang di luar rumah.
Dato Kamarudin tak kuasa menahan haru saat membacakan sambutan. Mewakili AirAsia di Malaysia, Indonesia, Singapura, Philipina, India dan lain-lainnya, pria berkacamata hitam itu mengucapkan duka 15 ribu karyawan AirAsia. Dia meminta doa agar 5 awak AirAsia QZ8501 lainnya segera belum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua berduka untuk Wismoyo Ari Prambudi," ujar Kamarudin sambil sesenggukan.
Wismoyo dimakamkan di TPU yang berjarak 200 meter dari rumah duka. Orangtua tak ikut mengantarkan karena masih sangat terpukul.
Bupati Klaten, Sunarna, mengatakan tragedi AirAsia buka hanya duka keluarga Wismoyo, tapi musibah besar dan duka bangsa. "Kami sangat berduka karena salah satu warga kami ikut menjadi korban dalam musibah tersebut," katanya.
(mbr/try)