"Mobil travel ini overload. Terlalu banyak penumpangnya. L300 diisi 19 orang seharusnya hanya sekitar 12 orang," ujar Iptu Sumono, Kanit Laka pasa Satlantas Polres Banyuwangi, kepada detikcom Minggu (4/1/2014).
Menurutnya, kapasitas penumpang yang berlebihan ini mengakibatkan kendaraan sulit dikendalikan. Selain itu, faktor keselamatan penumpang juga tidak memenuhi syarat.
Meski demikian, polisi tidak berani menyimpulkan jika kecelakaan itu lantaran overload.
"Nanti itu Dishub yang berwenang memutuskan apa itu overlaod apa tidak," tambahnya.
Mengenai asal kendaraan, polisi menduga jika kendaraan tersebut merupakan travel yang biasa mangkal di Pelabuhan Jangkar Situbondo. Kendaraan tersebut sering disewa oleh masyarakat dari Sumenep dan kepulauan di Madura, untuk bepergian setelah menyebrang via pelabuhan Jangkar.
"Travel ini biasanya beroperasi di Pelabuhan Jangkar. Travel-travel jenis ini yang terkadang sering tidak mematuhi syarat keamanan," tambahnya.
Selain itu, polisi juga melakukan tes urine terhadap Mariyono, supir bis Setiawan, yang saat berbaring di RSUD Blambangan. Tes urine ini dilakukan untuk melihat langsung apakah sopir bis terpengaruh narkoba.
"Setiap laka, kita langsung melakukan tes urine. Apalagi kita kawatir banyak sopir yang gunakan narkoba. Kita serahkan ke satuan narkoba," pungkasnya.
(bdh/bdh)