Melihat Kompaknya Tim Gabungan di RSUD Imanuddin Merawat Jenazah

AirAsia Ditemukan

Melihat Kompaknya Tim Gabungan di RSUD Imanuddin Merawat Jenazah

- detikNews
Jumat, 02 Jan 2015 15:54 WIB
Pangkalan Bun - Siang ini suasana berbeda di RSUD Imanuddin yang terletak di tengah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Terik mentari bukanlah musuh untuk ditakuti, justru jadi kawan yang membawa harapan.

Puluhan orang memakai seragam berbeda-beda sudah siap menunggu ambulans yang akan tiba. Masker terpasang di wajah masing-masing dan ada satu orang berbaju polisi memegang HT memberi arahan ke semuanya.

"Kamu empat orang ke sebelah sana, yang ini biar dijaga PMI saja. Tolong-tolong itu jalan diatur dulu biar tidak terhambat," kata seorang petugas polisi tersebut di siang hari Jumat (2/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya yang berbeda hari ini adalah empat jenazah AirAsia QZ8501 sekaligus akan tiba. Semua akan langsung diberi perawatan seperti jenazah yang lainnya.

Samar-samar terdengar sirine dari kejauhan yang membuat semua tim di situ mengambil posisi siaga. Mereka yang berada dalam tim itu berasal dari Kepolisian, TNI, Satpol PP, PMI, dan tentunya ada pula tenaga medis RSUD Imanuddin.

Empat branker (kereta pembawa pasien) sudah dijajarkan agar tepat di belakang ambulans. Masing-masing tim kecil yang mendampingi satu branker langsung mengeluarkan jenazah dari ambulans.

Satu branker didampingi sekitar sepuluh orang dari kesatuan yang berbeda-beda. Setelah itu dibawa ke ruangan posko DVI (Disaster Victim Identification) yang telah disiapkan untuk merawat jenazah.

"Jangan buru-buru, jangan buru-buru. Pelan saja supaya tidak terguncang," kata polisi yang memegang HT.

Meski tak terburu-buru, tapi langkah mereka terbilang cepat. Tanpa mengganggu pasien lain, iring-iringan branker itu sudah masuk ke ruang DVI.

Anggota tim yang tak mendorong branker bertugas membersihkan lantai bekas brangker melintas. Sekejap kemudian lorong sudah seperti sedia kala.

Sementara tugas di luar ruangan rampung dan ambulans bertolak kembali ke Lanud Iskandar, tim di dalam ruang DVI mengerjakan tugasnya. Sidik jari, struktur gigi, dan penanda identitas sekunder lainnya dirawat sedemikian rupa sehingga tak rusak.

Jenazah kemudian dibaringkan dalam peti berhias bunga dan diberikan lapisan aluminium foil. Selanjutnya adalah prosesi pembacaan doa yang dilantunkan pemuka agama setempat sehingga perjalanan berikutnya lancar.

(bpn/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads