Jumat (2/1/2015) , wartawan dari berbagai media dalam maupun luar negeri tampak bersliweran di Posko Crisis Center di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya. Keluarga penumpang terus berdatangan. Mereka dikawal petugas AirAsia dan dibawa masuk ke ruang Crisis Center.
Gedung Mahameru dijaga ketat petugas gabungan dari Avsec AirAsia dan Polda Jatim. Wartawan dilarang mendekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak berdiri posko, Disaster Victim Identification (DVI) Polri memasang layar televisi plasma di depan ruang Crisis Center di gedung Mahameru untuk mengumumkan update hasil identifikasi jenazah korban Pesawat AirAsia QZ8501.
Monitor tersebut berisikan update informasi terkait penanganan AirAsia. Termasuk soal hasil identifikasi jenazah korban. Juga soal data penerimaan jenazah seperti tanggal dan jam, nomor peti jenazah dari Pangkalan Bun, tanggal teridentifikasi dan keterangan.
Di monitor yang juga tersambung dengan layar besar di dalam ruang Crisis Center di gedung Mahameru, juga terpampang hasil rekonsiliasi jenazah dengan nomor peti B01 atas nama Hayati Lutfiah Hamid, yang teridentifikasi pada 1 Januari 2015. Nomor B002, B003, B004, sampai B008 belum teridentifikasi.
(roi/try)