Ridwan Kamil mendadak turun dari mobil pribadinya sewaktu melintas di Jalan Holis. Wajah Wali Kota Bandung tersebut murka lantaran melihat sejumlah motor dan mobil parkir di trotoar. Dia kesal fasilitas publik bagi pejalan kaki itu dirampas pemilik kendaraan.
Emil, begitu dia akrab disapa, baru selesai mengadiri acara di Pondok Pesantren Sindang Sirna, Cigondewah, Kota Bandung, Senin (29/12/2014). Dua motor pengawalan mengiringi laju mobil Emil yang melewati Jalan Holis menuju ke arah Jalan Soekarno Hatta. Duduk di jok mobil penumpang, Emil memerintahkan sopirnya berhenti.
Emil ke luar dari mobil dan langsung menegur sejumlah pemilik sepeda motor yang seenaknya parkir di trotoar. Melihat orang nomor satu di Pemkot Bandung ini marah, beberapa pemilik motor bergegas memindahkan motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkopiah hitam, Emil menghampiri seorang pria yang hendak memindahkan truk nopol D 8059 DO. "Turun," katanya sambil mengetuk pintu truk untuk meminta pria itu segera ke luar.
"Logikanya ini trotoar untuk orang jalan kaki. Kenapa parkir mobil di trotoar?" ujar Emil sambil meminta pria gendut itu menyerahkan SIM.
Terkejut yang menasihatinya ialah Emil, pria itu hanya mengangguk-anggukan kepala. Dia mengakui kesalahannya. "Kalau semua perilakunya seperti akang (pemilik mobil), Bandung bakal riweuh," ucap Emil.
Emil mewanti-wanti pemilik truk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Pria itu wajib membuat surat pernyataan di hadapan polisi yang hadir di lokasi.
Hanya berjarak 300 meter, Emil menemukan lagi dua mobil parkir di trotoar. Perilaku tidak disiplin dan tertib warganya ini memicu lagi kekesalan Emil.
"Mana pemilik mobilnya," ujar Emil.
Melihat pimpinannya seperti itu, seorang ajudan berusaha menanyakan kepada warga setempat. Namun pemilik mobil tidak ditemukan. Spontanitas ajudan dan seorang polisi menggembosi ban depan dan belakang mobil Suzuki Katana nopol D 228 AI.
Di seberang jalan, satu mobil jenis Carry juga parkir bebas di trotoar. Emil meminta ajudannya mengambil kertas. Selanjutnya Emil menorehkan tinta hitam pada kertas yang berisi tulisan 'PEDESTRIAN ITU BUAT JALAN MANUSIA BUKA UNTUK PARKIR MOBIL!'
Kertas yang dibubuhi tanda tangan Emil ini disimpan di kaca bagian depan dua mobil tersebut. Setelah itu, Emil melanjutkan perjalanan meninggalkan Jalan Holis.
(bbn/avi)