"Sekarang pengurus DPP mulai banyak menyampaikan keresahannya. Bahkan diam-diam mereka juga ada yang ancang-ancang berencana pindah dari DPP (ke partai lain)," ujar Hajriyanto saat ditanyai wartawan perihal kesuksesan munas rekonsiliasi.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri Peringatan Haul 5 Tahun Gus Dur di Komplek Al-Munawaroh, Jl Warung Silah 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (28/12/2014) dini hari. Menurutnya, Pilkada serentak yang dicanangkan berlangsung 2015 mendatang menjadi tenggat waktu Golkar untuk bisa menunjukkan kedewasaannya dengan cara menghapus dualisme kepemimpinan yang ada saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Wakil Ketua MPR itu optimis peluang mengakhiri perselisihan dua kubu di tubuh partai sangat besar. Asalkan, para petinggi partai tidak menutup telinga terhadap suara-suara di daerah.
"Silent majority menginginkan adanya rekonsiliasi dan islah. Jika yang sekarang diam dan tidak mendengarkan, bisa saja Partai Golkar semakin ditinggalkan anggotanya. Pemimpin harus meyakini jika rekonsiliasi tidak segera dilakukan maka yang terjadi gelombang kekecewaan massa," tutup Hajrianto.
(aws/rmd)