Pembunuh siswa kelas 2 tersebut menghunjamkan 7 tusukan di tubuhnya, masing-masing 5 di dada, 1 di perut atas dan 1 lagi di perut bawah. Selain itu pelaku juga menyayat pergelangan tangan kirinya Axel hingga nyaris putus.
Sayatan di pergelangan tangan kiri Axel ini yang menjadi misteri. Seorang petugas di kamar mayat RSUD Purut Kota Pasuruan mengatakan, pelaku menyayat tangan korban setelah menghunjamkan 7 tusukan di tubuhnya.
"Kemungkinan dia sudah mati terus disayat tangannya. Paling untuk mengelabuhi polisi," ujar pria berkumis yang meminta namanya tidak disebutkan, Jumat (26/12/2014).
Sumber detikcom ini ikut membawa jasad Axel dari rumahnya ke kamar mayat dan ikut dalam proses visum. Sayatan itu pula yang sempat membuat polisi dan beberapa wartawan mengira korban bunuh diri. Apalagi ibu korban, Natalia Evifani, sempat mengatakan Axel bunuh diri.
"Petugas ambulan datang ke lokasi karena ibunya menghubungi kalau anaknya bunuh diri. Namun sampai di lokasi petugas ambulan tak berani membawa korban karena karena curiga korban dibunuh," jelasnya.
Luka sayatan dan pernyataan bunuh diri dari ibu korban menjadi misteri tersendiri dalam kasus pembunuhan Axel. Polisi sendiri menduga, pelaku pembunuhan sadis tersebut orang yang sangat dikenal keluarga korban.
"Pria misterius ber-jumper yang masuk ke ruko sebelum kejadian saat ini jadi satu-satunya sosok yang dicari," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Bambang Sugeng.
Pria bertinggi badan 170 cm tersebut diduga orang dekat keluaraga korban karena saat masuk ke dalam ruko seperti pintu ruko sudah dalam keadaan tidak terkunci. Seseorang dalam ruko diduga sudah menyadari kehadiran pria tersebut dan membukakan pintu.
"Tak ada yang curiga karena pria itu tidak merusak pintu. Dia langsung masuk seperti sudah ada yang menunggu. Mungkin dia temannya korban atau temannya ibu korban, kami masih mendalaminya," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Bambang Sugeng.
Meski demikian, pihaknya tidak akan mengambil kesimpulan karena masih melakkan pendalaman. “Jangan ambil kesimpulan dulu. Ini masih proses,” pungkasnya.
Jasad Alexander Axel Elleaza ditemukan dalam kondisi mengenaskan di ruang belakang lantai I rumah toko (ruko) yang merupakan tempat tinggalnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (25/12) pukul 06.00 WIB.
Ibu korban, Natalia Evifani, mengetahui korban tewas saat hendak membangunkan untuk bersiap merayakan Natal bersama keluarga di Sukun, Malang. Karena tidak mendapati anaknya di kamar ia lantas mencarinya ke lantai I dan menemukan korban sudah bersimbah darah.
Diketahui malam hari sebelum kejadian, korban melaksanakan Misa Natal di gereja Santo Antonius Padova, Jalan Balaikota, Pasuruan bersama ibunya. Ia juga sempat bermain playstation bersama adiknya, Kristian, hingga larut malam.
(fat/fat)