Pembongkaran dilakukan karena jembatan tersebut menjadi biang melubernya air dari sungai hingga Jalan Raya Benowo dan area kampus tergenang setinggi sekitar 80 cm. Untuk mempercepat pembongkaran, pemkot kerahkan satu unit alat berat.
"Tadi malam sudah bertemu Bu Risma (Walikota Surabaya) di sini (depan kampus Wijaya Putra). Katanya besok (hari ini) dibongkar, ya tidak apa-apa," ujar Rektor Universitas Wijaya Putra, Budi Endarto kepada detikcom di lokasi, Jumat (26/12/2014).
Informasi yang dihimpun, seminggu terakhir Surabaya diguyur hujan lebat. Karena debit air tinggi dan diperparah sungai yang dipenuhi tumpukan sampah membuat aliran sungai terhambat.
Kondisi ini membuat jembatan dengan lebar 6 meter yang berusia sekitar 25 tahun ini ambles. Bahkan, Kamis (25/12) kemarin kondisi jembatan lebih parah, karena dibawahnya banyak sampah dan menyumbat arus sungai.
Walikota Risma yang sidak ke lokasi, meminta Dinas PU dan Pematusan Pemkot Surabaya untuk membongkarnya.
"Ya namanya musibah. Kita minta sementara dibongkar separuh dulu," tandasnya.
Sementara Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, mentargetkan pembongkaran akan selesai hari ini dan akan dilakukan pemasangan box culvert yang diharapkan tidak akan ada lagi luberan air dikawasan Jalan Raya Benowo.
"Setelah disisir teman PU dan Satlak PB Kota Surabaya ternyata titik ini yang menjadi penyebab utama luberan. Semalam Bu Wali sudah berkoordinasi dengan rektor untuk membongkar jembatan yang menjadi akses masuk," ungkap Fikser.
(roi/ze)