Pembunuh Pelajar SMA Katolik dengan 8 Tusukan Diduga Sudah Saling Kenal

Pembunuh Pelajar SMA Katolik dengan 8 Tusukan Diduga Sudah Saling Kenal

- detikNews
Kamis, 25 Des 2014 18:40 WIB
Jenazah korban/detikcom
Pasuruan - Polisi mencurigai pelaku pembunuhan sadis Alexander Axel Elleaza (16), siswa SMA Katolik Santo Albertus Malang adalah sudah saling kenal.

Pria ber-jumper warna biru bertinggi badan 170 centimeter yang masuk ke rumah toko (ruko) yang ditinggali korban beberapa jam sebelum kejadian, menjadi pencarian polisi.

"Saksi salah seorang penjual STMJ di sekitar lokasi melihat pria pakai jumper itu masuk ke dalam ruko dini hari. Pria itu masuk dengan leluasa ke dalam ruko," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Bambang Sugeng, Kamis (25/12/2014).

Menurut Bambang, pria tersebut langsung masuk ke dalam ruko dengan leluasa, seperti pintu ruko sudah dalam keadaan tidak terkunci. Seseorang dalam ruko diduga sudah menyadari kehadiran pria tersebut dan membukakan pintu.

"Pria itu tidak merusak pintu. Dia langsung masuk seperti sudah ada yang menunggu. Mungkin dia temannya korban atau temannya ibu korban, kami masih mendalaminya," kata Bambang.

Dugaan bahwa pembunuh korban adalah orang dekat, kata Bambang, dikuatkan dengan tidak adanya barang di ruko tersebut yang hilang, padahal ada semua mobil sedan yang terpakir di garasi ruko.

Tidak tampak kerusakan barang-barang yang ada di dalam ruko. Hanya handphone korban yang hilang diduga dibawa pelaku untuk menghilangkan jejak.

Polisi juga tidak menemukan benda ataupun senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi korban. Polisi hanya mengamankan box handphone korban, box laptop dan sejumlah botol air mineral dari lokasi.

Dua orang saksi, ibu korban Natalia Evifani dan penjual STMJ yang mangkal di sekitar ruko, Zaenuri, sudah menjalani pemeriksaan.
Keterangan adanya pri ber-jumper yang masuk ke ruko didapatkan dari Zaenuri. Meski demikian, Bambang belum mau membuka lebih detil hasil pemeriksaan tersebut, termasuk misteri siapa yang membukakan kunci pintu ruko.

"Pria itu (pria ber-jumper) yang masih kita cari," pungkasnya.

Korban ditemukan tewas di ruang belakang oleh ibunya, Natalia Evifani pukul 06.00. Saat itu ibunya hendak dibangunkan untuk segera bersiap merayakan Natal bersama keluarga di Sukun, Malang.

Natalia yang tidak mendapati anaknya dikamar lantas mencarinya ke lantai I dan menemukan korban sudah bersimbah darah dengan 8 luka tusukan di tubuhnya, masing-masing 5 tusukan di dada, 1 tusukan di perut bagian atas dan 1 tusukan di perut bagian bawah serta sayatan di pergelangan tangan kiri.

Malam hari sebelum kejadian, korban masih sempat melaksanakan misa natal di Gereja Santo Antonius Padova, Jalan Balaikota, Pasuruan bersama ibunya. Ia juga sempat bermain play station bersama adiknya, Kristian hingga larut malam.

(gik/gik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.