Akhirnya Kota Malang Bersih Banner Larangan Ucapan Natal

Akhirnya Kota Malang Bersih Banner Larangan Ucapan Natal

- detikNews
Rabu, 24 Des 2014 18:58 WIB
Malang - Akhirnya spanduk ataupun banner bertulis larangan mengucapkan Natal tidak terlihat di sejumlah sudut Kota Malang. Aparat berwenang rupanya bergerak cepat sebelum keberadaan spanduk itu mengundang gejolak di masyarakat.

Meski tidak berhasil merekam tindakan tegas dari Satpol PP untuk menertibkan spanduk ataupun banner tersebut. Namun dari pantauan detikcom tidak terlihat ataupun terpasang spanduk dan banner yang didukung oleh nama Majelis Taklim & dakwah Husnul Khotimah, Takmir Masjid Kota Malang dan juga Majelis Ulama Indonesia, Rabu (24/12/2014) sore.

Kendati belakangan MUI mengecam dan membantah terlibat dalam pemasangan spanduk dan menganggap lembaga mereka dicatut orang tidak bertanggung jawab.

"Memang kami inginkan spanduk atau banner yang sudah dipasang ditertibkan hari ini juga," kata Wakil Walikota Malang Sutiaji kepada detikcom.

Sebelumnya, puluhan banner dan spanduk terpasang di beberapa titik wilayah Kota Malang. Seperti, Bundaran Patung Jenderal Sudirman Jalan Panji Suroso, Bendungan Sutami dan Jalan Kawi. Puluhan banner sudah disita Satpol PP hasil penertiban di sejumlah wilayah.

"Sampai kini belum diketahui siapa pihak yang memasang banner maupun spanduk itu. Jika nanti ada yang memprotes penertiban, maka bisa diduga mereka yang berkaitan," tegas Sutiaji.

Kota Malang menampung ribuan mahasiswa dari berbagai daerah dengan keberadaan perguruan tingginya, diduga dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk membuat situasi tidak kondusif menjelang perayaan Natal.

"Banyak kemungkinan motif di balik pemasangan spanduk tersebut. Yang jelas, kami bersama forum pimpinan daerah dan FKUB akan berusaha keras situasi tetap aman," tandas Sutiaji.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.