"Jadi progresnya bisa dikatakan 90-95 persen. Tujuan dan fungsinya sudah berjalan. Kita sudah bisa mengalirkan 507 meter kubik per detik dari sebelumnya hanya 300 meter kubik per detik. Namun pembangunan fisiknya masih terus berjalan," ujar penanggung jawab pintu air Manggarai, Adie Widodo di kantornya, Jl Tambak No 59, Jakarta Pusat, Rabu (24/12/2014).
Dodo mengatakan, pihaknya akan berupaya menyelesaikan pekerjaan sebelum memasuki musim penghujan pada bulan Januari yang akan datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sudah menyiapkan 3 skenario antisipasi atau paling tidak meminimalisir terjadinya banjir. Pertama, membuka pintu-pintu banjir kanal untuk meneruskan kumpulan air di atas normal dari hulu menuju hilir.
Kedua, memastikan infrastruktur pengendali banjir dapat beroperasi sesuai kebutuhan khususnya di pintu air Manggarai.
"Ketiga, kita akan persempit pantau elevasi pintu air dari (normalnya) 60 menit jadi 30 menit atau bahkan 5 menit sekali sesuai dengan situasi yang sedang berlangsung," terang Dodo.
Pria berkacamata itu juga mengimbau agar masyarakat, terutama yang tinggal di dekat bibir kali untuk lebih memperhatikan perilaku membuang sampah. Antisipasi banjir atau genangan bukan menjadi tanggung jawab para pemangku jabatan saja, tetapi juga masyarakat secara luas.
"Kalau menurut saya sekarang pemerintah sudah bekerja menurut tupoksinya, sekarang masyarakatnya juga harus bekerja menjaga lingkungan," pungkasnya.
(aws/rmd)