Menteri Pembangunan Luar Negeri Jerman Gerd Mueller mengatakan pada surat kabar Bild dan dilansir AFP, Senin (22/12/2014), fasilitas tersebut dirancang untuk menampung 100 wanita dan anak-anak perempuan dari Suriah dan Irak.
Dikatakan Mueller, dalam kunjungan ke Irak, dirinya telah berbicara dengan lima gadis yang pernah ditangkap ISIS dan diperkosa secara bergiliran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mueller tidak menyebutkan kapan atau dimana fasilitas tersebut akan dibangun.
Kelompok ISIS yang menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah telah menjadi target serangan udara koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat. Hingga saat ini serangan-serangan udara tersebut masih terus dilancarkan.
Sebelumnya pada November lalu, Komisi Penyelidikan PBB soal Suriah merilis laporan pertamanya yang fokus pada kejahatan-kejahatan ISIS. Laporan tersebut memberikan gambaran mengerikan tentang bagaimana hidup di wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok jihadis ISIS, termasuk pembantaian, pemenggalan, penyiksaan, perbudakan seks dan lainnya.
(ita/ita)