Kopassus Bagikan Bantuan yang Dikoordinasi Desainer Obin di Banjarnegara

Jakarta -

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mendistribusikan bantuan kepada korban tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Bantuan warga ini dikoordinasi desainer Obin. Tak cuma itu, Kopassus dan Tim Solo Mengajar membantu pemulihan trauma bagi anak SD di daerah longsor.

Distribusi bantuan dari warga ini dilakukan Satgas Bencana Kopassus di bawah komando Serda Haryanto di penampungan dan relokasi rumah warga korban longsor di Kampung Ngaliyan, Kecamatan Karang Kobar bersama Dandim 0704 Letkol Infanteri Edi Rahmatullah, demikian disampaikan staf penerangan Kopassus Mayor Ahmad Munir dalam keterangan tertulis, Senin (12/21/2014).

Bantuan dari warga itu berasal dari PT Jenindo Prakasa, PT DAP (King Koil), Contempo, Mayora dan Pelindo. Bantuan berupa 200 paket ember berisi 39 item, kemudian 77 kasur.

"Semua bantuan dikoordinir Bunda Obin yang selanjutnya berkoordinasi dengan Kopassus untuk mendistribusikan ke warga," kata Munir yang mengkonfirmasi bahwa Bunda Obin adalah desainer ternama itu. Obin alias Josephine Komara adalah desainer tekstil batik dan memiliki label busana BIN House yang sudah berkecimpung selama 42 tahun.

Sedangkan tim Kopassus yang dikomandoi Lettu Ckm dr Chandra terlibat dalam trauma healing bersama tim Solo Mengajar. Trauma healing dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Karang Kobar hingga Senin ini pukul 13.35 WIB.

Menurut Komandan Satgas Bencana Kopassus, Mayor Infanteri Wahyu Yuniartoto, tim yang dipimpinnya masih tinggal di lokasi longsor. Sedangkan Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Infanteri Richard Tampubolon, akan menarik pasukannya pada Selasa (23/12/2014) besok.

"Ini berkaitan adanya beberapa tugas yang harus diselesaikan seperti pendistribusian bantuan kepada amsyarakat atas kerjasama Kopassus dan elemen masyarakat, simpatisan bencana dan aksi trauma healing serta pengobatan bagi para pengungsi bekerja sama dengan perguruan tinggi," jelas Richard.

Richard menyampaikan perintah Danjen Kopassus untuk melakukan koordinasi lanjutan dengan pemerintah daerah setempat guna merumuskan kegiatan penghijauan di lokasi tanah longsor. "Agar musibah tersebut tidak akan terulang lagi," tandas Richard.

(nwk/try)