Saat ditanya peringatan Hari Ibu, Siti mengaku tidak terlalu menghiraukan. Dirinya hanya tahu bagaimana bisa menghabiskan dagangannya dan bisa pulang ke Kediri dan membawa uang untuk biaya sekolah.
"Saya tidak seberapa Nggak ada anak-anak di sini, gimana mau ngerayakan hari ibu. Dan kalau saya tidak keliling dan lari-lari begini tidak mungkin ada yang beli dagangan saya," kata Ny Siti Maryam (51) saat bincang-bincang kepada detikcom, Senin (22/12/2014).
Perempuan yang sudah merantau selama 15 tahun lalu ini sengaja datang ke Surabaya untuk mencari nafkah untuk dua anaknya. Sejak pukul 05.00 WIB, Siti sudah melakukan aktivitasnya mulai dari tempat kosnya di kawasan Tembok. Siti mendatangi kantor-kantor surat kabar untuk mengambil koran-koran yang nantinya dijual. Hal itu dilakukan tiap hari.
"Suami saya sudah meninggal, jadi saya harus bekerja buat sekolahnya anak-anak," jelas Siti.
Selama 12 jam menjual koran dan majalah, penghasilan yang Siti dapat tidak pasti. Imbasnya, Siti kesulitan pulang ke Kediri. "Kadang kalau dagangannya sering habis, ya saya pulang sebulan sekali. Itupun paling cepat. Kalau jarang habis, ya paling 1,5 bulan lebih 5 hari baru saya pulang," terangnya.
(fat/fat)