Dikritik Hajriyanto, Kubu Agung: Yang Burung Unta Itu Kubu Ical

Dikritik Hajriyanto, Kubu Agung: Yang Burung Unta Itu Kubu Ical

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 11:38 WIB
Jakarta - Politikus Senior Golkar Hajriyanto Y Thohari mengkritik kedua kubu yang berseteru dengan menggunakan istilah politik 'burung unta'. Ketua DPP Golkar kubu Agung, Leo Nababan, menepis anggapan tersebut.

"Kami menolak disebut burung unta karena dari sisi kami itu sudah ada iktikad baik dengan menyiapkan juru runding. Ada lima juru runding dan resmi ada suratnya. Sementara dari mereka itu juru rundingnya tidak disertai surat resmi. Saya khawatir nanti mereka berubah-ubah sikapnya. Jadi saya mengerti apa yang dikatakan Pak Hajri," ujar Leo saat berbincang lewat sambungan telepon, Senin (22/12/2014).

Menurut Leo, iktikad baik dari pihaknya untuk islah tak ditanggapi positif oleh kubu Aburizal Bakrie (Ical). Inilah yang mengesankan seolah kedua pihak meremehkan ancaman keterpurukan Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi justru yang sana yang seperti burung unta, bukan kami. Tapi kalau memang mereka tetap pada sikapnya, kami siap untuk ke pengadilan dengan berbagai konsekuensinya. Salah satunya tak bisa ikut pilkada," ucap Leo.

Aktivis Kosgoro ini juga menekankan bahwa pihaknya telah menjalankan fungsi organisasi dengan baik di Kantor DPP Golkar. Program partai yang bersifat sosial pun telah dijalankan meski kepengurusan hasil Munas Jakarta belum ada pengakuan dari Kemenkum HAM.

"Kami pekan lalu juga sudah berikan bantuan sosial untuk korban longsor di Banjarnegara. Setelah ini kami juga akan buat refleksi akhir tahun," pungkas Leo.

(bpn/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads