Efek dari status itu, semua kepala dinas di Pemerintahan Kota Surabaya pun mendapat giliran menjadi koordinator siaga bencana.
Intruksi langsung dari Wali Kota Tri Rismaharini itu karena melihat fenomena bencana alam yang banyak terjadi di beberapa daerah.
"Jadi kita melihat fenomena di lapangan, karena itu kita siapkan. Semua kepala dinas kita gilir tiap hari selama 24 jam penuh," terang wali kota yang diusung PDIP di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Minggu (21/12/2014).
Ia mengungkapkan, setiap hari harus ada 1 kepala dinas yang piket sebagai koordinator siaga bencana. Langkah ini agar memudahkan melakukan pengawasan dan penanganan bila terjadi bencana.
Sampai kapan instruksi siaga bencana bagi kepala dinas berlaku? "Yo sampek aku nyabut (Ya sampai saya mencabutnya)," jawab Risma sambil tersenyum.
Selain menggilir seluruh kepala dinas di lingkungan pemkot, Risma mengaku sudah menyiapkan tim siaga bencana hingga level bawah tingkat RT/RW.
"Kemarin di Sidoarjo kena puting beliung, saya tidak berharap itu terjadi di sini. Tapi saya siapkan sedini mungkin mengantisipasinya, karena kita sama sekali tidak tahu kapan itu akan terjadi," ungkap dia.
Risma juga sudah menyiapkan segala sarana prasarana untuk antisipasi terjadinya bencana di Kota Surabaya, seperti gergaji mesin, perahu karet, cadangan makanan hingga kebutuhan air bersih.
"Kita harus siap sedini mungkin, tapi saya tetap berdoa agar di Surabaya aman tidak terjadi bencana," tegasnya.
(ze/gik)