Penggerebekan minuman keras (miras) dan narkoba di bekas asrama tentara Jalan Swadaya, Cawang, Jakarta Timur semalam melibatkan 500 personel gabungan Polri dan TNI. Apa alasan TNI-Polri menerjunkan personel sebanyak itu?
"Kemarin melihat banyaknya jalan tikus ditakutkan mereka bisa kabur, sehingga personel kita berjaga di setiap sudut jalan. Semua itu ditutup karena prinsipnya TNI dalam operasi tidak boleh gagal. Sekali bergerak harus berhasil," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Letkol Inf Heri Prakoso Ponco Wibowo, saat dihubungi, Sabtu (20/12/2014).
"Jadi operasi itu sunyi senyap tidak ada kekerasan tidak ada letupan senjata. Tidak ada dombrak-dobrak pintu. Semuanya berjalan halus," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang tertangkap, mereka sudah masuk dalam sasaran kami yang di mana tim pengintai sudah disebar. Ketika kami grebek itu dalam rumah ada yang kedapatan memakai dan barang buktinya. Kemudian kita lakukan tes urine, semuanya positif (9 orang)," jelas Heri.
Namun, usai menjalani tes urine diketahui ada yang menjadi pemakai saja sehingga dibebaskan. Berbeda dengan penjelasan Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Jufri, ada 8 orang yang didalam pemeriksaan.
"Kami melakukan tes urine ternyata ada juga yang menjadi pemakai. Berdasarkan laporan yang saya terima ada 7 tersangka. Tapi faktanya ada 8 orang. 2 di antaranya sudah kita tetapkan jadi tersangka, sisanya masih dilakukan pemeriksaan. 2 tersangka itu karena mereka sudah benar-benar terbukti membawa narkoba," terang Jufri.