Dilansir Reuters, Kamis (18/12/2014), setelah menjalani 18 bulan pembicaraan rahasia, pada Selasa (16/12) Presiden Obama dan Presiden Kuba Raul Castro sepakat untuk melalukan pertukaran tahanan. Selain itu, kedua presiden juga sepakat membuka kedutaan besar di masing-masing negara dan pelonggaran terhadap beberapa pembatasan perdagangan.
Kedua pemimpin negara itu mengumumkan kesepakatan damai dalam pidato yang disiarkan televisi. Vatikan dan Kanada disebut sebagai negara yang menjadi fasilitator kesepakatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan kebijakan yang diputuskan antara lain pembukaan perdagangan ke beberapa daerah, mengizinkan penggunaan kartu kredit dan kartu debit AS, meningkatkan jumlah uang yang dapat dikirim ke Kuba dan memungkinkan ekspor perangkat telekomunikasi dan jasa.
(kha/kha)