"Tantangan di KPK, umur 4 bulan sudah kena fitnah di tahun pertama. Periode ketiga Abraham Samad Cs masuk, ada fitnah bertubi-tubi," kata Busyro, Kamis (18/12/2014).
Busyro menyampaikan, fitnah itu datang karena kasus yang ditangani KPK. Mulai dari kasus Anas Urbaningrum, Wa Ode Nurhayati, Nazaruddin, hingga Luthfi Hasan. Busyro hanya pasrah kepada Allah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu saja, yang terberat terkait kedatangan polisi ramai-ramai ke KPK pada 2012 lalu. Hal itu juga terkait kasus Irjen Djoko Susilo.
"Ekornya penarikan polisi yang bertugas sebagai penyidik KPK. Iya, kami goncang saat itu. Polisi-polisi itu kami undang, kami kumpulkan. Di antara itu 26 berembuk dan memutuskan alih status, itu hebat betul," imbuhnya.
Busyro menegaskan, fitnah-fitnah itu akhirnya rontok dan dukungan masyarakat begitu besar ke KPK. Kini lembaga antikorupsi itu tetap berjuang memberantas korupsi.
"KPK terus melakukan pemberantasan korupsi, dan penindakan tidak berhenti pada satu orang, misalnya Damkar, itu di Kemendagri, mobil-mobil itu untuk daerah sampai tingkat kabupaten, bupati-bupati kena. KPK kemudian diserang, KPK hanya sampai bupati tok. KPK saat itu hanya diam saja. Tapi kan sampai Mendagri saat itu. KPK sejak dulu tidak pernah berhenti pada satu orang, dan menyembunyikan bosnya," tutup dia.
(sip/ndr)