Ahok mengungkapkan hal itu saat ditanya tentang respons keluarganya oleh salah satu pelajar dari SMA Santa Laurensia, Tangerang Selatan, dalam Dialog tentang Kepemimpinan dan Pembangunan DKI di Jakarta di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).
โKeluarga mau enggak mau harus terima. Tapi lucu juga, dulu ada info dari intel bahwa rumah saya mau diserbu seribu orang lebih. Saya ngomong ke anak saya, malam ini mungkin rumah kita akan diserbu,โ ucap Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
โIstri saya kan diam saja. Anak pertama responnya bagus, kita fight sampai mati, kata dia. Anak saya yang cewek diam saja, kalau kita mati beneran gimana, Pak? Anak yang ketiga waktu itu tujuh tahun cuma ngomong gini, buat apa ke surga Pak, di rumah kita kan sudah kayak surga,โ kata dia tertawa.
Soal risiko, orang nomor satu ini mengungkapkan memang banyak. Apalagi sejak pertama menjabat di DKI, banyak yang menolaknya dengan alasan minoritas. Ditambah lagi gaya berbicara Ahok yang blak-blakan sehingga sering membuat orang menganggapnya jadi musuh.
Namun dia mengaku tetap tak khawatir dan tidak akan mundur meski banyak kalangan yang menolaknya. Apalagi belakangan anaknya semua, hingga yang paling bungsu juga sudah siap mental.
โSaya sama istri dan anak-anak saya, kalau memang Tuhan izinkan saya mati, ya toh kita enggak bisa melawan juga toh. Kita sudah di sini, kalau takut mati ya berhenti saja. Itu pun belum tentu hidup sampai tua juga, bisa saja mati besok ditabrak. Tapi kalau saya mundur orang akan catat saya sebagai gubernur yang mundur karena takut mati, karena didemo,โ pungkas Ahok.
(ros/rmd)