Bus Gratis Tak Jadi Pilihan Pemotor Saat Dilarang Masuk HI, Jalan Tikus Lebih Favorit

Jakarta - Bus gratis yang disediakan Pemrov DKI sepi peminat. Para pemotor tak tertarik naik bus dan memarkirkan motornya. Mereka memilih jalur tikus.

Pada Rabu (17/12/2014) ini memang telah diberlakukan pembatasan pemotor dari Bundaran HI hingga Medan Merdeka Barat. Alhasil banyak pemotor yang kerepotan dan harus melintas melalui jalur alternatif.

Pengendara motor bernomor polisi B 3871 BZX, Indra (53) mengatakan lebih memilih melintas melalui jalur tikus ketimbang menaiki bus gratis ataupun Trans Jakarta. Menurutnya, hal itu tidak efektif dan memakan waktu.

"Saya sangat kecewa sebenarnya dengan kebijakan ini, mau nggak mau saya harus lewat jalan alternatif. Kalau naik bus gratis atau Trans Jakarta kelamaan," ujar Indra di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.

Pria yang kesehariannya harus mengantar anak dan istrinya ke Sudirman ini mengaku kerepotan dengan kebijakan Pemprov DKI ini. Alhasil, untuk mencapai lokasi yang dituju, dia harus melintas melalui Tanah Abang dan Karet.

"Sudah bensin mahal kita harus memutar lagi jalannya, tambah boros ini. Tapi kalau naik bus gratis nanti istri dan anak jalannya jauh dan lama," keluhnya.

Tidak jauh berbeda dengan Indra, pengendara motor Saiful juga lebih memilih melintasi jalur alternatif daripada menggunakan bus gratis. "Ya lewat jalan lain aja lah, naik bus gratis juga lewatnya lama, kalau naik busway di Harmoni selalu ramai," terang Saiful.

Untuk pemotor yang hendak melintas ke Thamrin ataupun Bundaran HI dari Harmoni, Pemprov menyediakan parkiran motor di Careffour Duta Merlin yang mampu menampung 1.000 motor. Namun hingga saat ini, parkiran tersebut masih sepi, dan dimungkinkan banyak pemotor yang lebih memilih melintas melalui jalan tikus.

Selain itu, bus gratis yang digunakan untuk para pemotor melintasi jalan Thamrin dan Bundaran HI, dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.30 WIB hanya 3 bus yang melintas. Itu pun dalam kondisi sepi penumpang.

(tfn/ndr)