Puluhan korban itu kemudian segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Bahkan, beberapa diantaranya terpaksa harus opname lantaran kondisinya cukup parah.
Data yang berhasil dihimpun, sedikitnya ada 46 orang warga yang mengalami keracunan. Mereka yang kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anak dilarikan ke Puskesmas Sumberwringin dan Sukosari.
"Di Puskesmas ini ada 2 orang yang harus menjalani rawat inap. Sedangkan di Puskesmas Sukosari ada 7 orang," kata dr Joko Ady, kepada detikcom.
Kepala Puskesmas Sumberwringin ini menjelaskan, para korban itu harus menjalani rawat inap karena kondisinya cukup lemah. Sedangkan untuk korban lainnya menjalani rawat jalan.
"Untuk korban yang kondisinya tidak begitu parah kami perbolehkan pulang untuk dirawat di rumah," tandas Joko Ady.
Menurut keterangan warga, kejadian itu bermula saat salah seorang warga setempat, Mohamad Alis (46), merayakan hajatan. Puluhan warga kemudian diundang dalam hajatan itu.
Setelah menyantap nasi yang dibagikan dalam hajatan itu, beberapa warga mendadak mengalami pening, mual, hingga muntah-muntah. Mereka kemudian dibawa ke salah seorang bidan yang ada di desa itu untuk mendapatkan perawatan.
Tak lama berselang, puluhan warga juga mengalami kondisi serupa, yakni pening dan mual-mual. Lantaran korban makin bertambah, mereka kemudian dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
(bdh/bdh)