Tergusur Waduk Jatigede, Kisah Tipu-tipu di Makam Keramat di Sumedang

Tergusur Waduk Jatigede, Kisah Tipu-tipu di Makam Keramat di Sumedang

- detikNews
Selasa, 16 Des 2014 13:06 WIB
Sumedang - Ulah nekat penjahat tak mengenal tempat. Makam keramat pun jadi target lokasi tipu muslihat. Hati-hati, peziarah lengah resikonya kena jarah.

Contohnya di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Daerah yang terkenal memproduksi tahu ini banyak tersebar makam keramat. Ada aneka motif peziarah menyambangi makam keramat, mulai sekadar wisata, ingin naik pangkat, dimudahkan gelaran hajatan, hingga mencari jimat.

"Ada saja modus penipuan di makam keramat. Saya hampir jadi korban," kata Wira Toma (39), sewaktu ditemui di makam keramat Prabu Aji Putih, Kampung Cipeueut, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Kota Bandung ini menyebut modus penipu berbeda-beda untuk menjerat peziarah. Umumnya penipu itu berkedok sebagai peziarah.

"Ketika bertemu peziarah asli, penipu itu mendekati sambil mengajak calon korbannya untuk berdoa bersama. Penipu itu menyarankan doa-doa khusus agar dibacakan peziarah. Ujung-ujungnya pelakunya minta uang," tutur Wira.

Modus lainnya meminta peziarah membeli sesajen untuk ritual. "Penipu biasanya mengajak ke makam keramat lainnya. Nah, peziarah diminta untuk membeli minyak wangi. Harganya bisa jutaan, padahal harga minyak wangi itu cuma puluhan hingga ratusan ribu rupiah," tutur Wira sembari memberikan saran agar para peziarah bertemu langsung dengan kuncen makam keramat.

Ahdiyat (62), kuncen makam keramat Prabu Aji Putih, berbagi cerita soal modus aksi tipu-tipu yang menyamar jadi peziarah. "Tong kadieu. Indit. Mun teu indit, ku urang ditajong (jangan ke sini. Pergi. Kalau enggak pergi, sama saya ditendang)," ucap Ahdiyat mengisahkan kembali saat menemukan penipu.

Makam leluhur Prabu Aji Putih di Kampung Cipeueut, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja. Konon, Prabu Aji Putih ialah raja pertama Kerajaan Tembong Agung yang merupakan cikal bakal Kerajaan Sumedanglarang.

Ahdiyat mengaku tingkah peziarah palsu yang berniat jahat itu dilakukan orang-orang dari luar Kampung Cipeueut. "Ketahuan gerak-geriknya. Sebelum beraksi mengincar peziarah, penipu itu saya suruh pergi," ujar Ahdiyat.

Menurut Ahdiyat, tidak ada persyaratan khusus bagi peziarah yang ingin silaturahmi ke makam Prabu Aji Putih. Dia tidak meminta peziarah membawa sesajen serta melakukan ritual khusus. "Datang ke makam keramat ini tidak perlu bawa macam-macam. Cukup dengan hati bersih," ujar Ahdiyat.

(bbn/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads