Muncul Usulan Agar Kurikulum 2013 dan 2006 'Dicampur'

Muncul Usulan Agar Kurikulum 2013 dan 2006 'Dicampur'

- detikNews
Sabtu, 13 Des 2014 10:55 WIB
Jakarta - Kebijakan Mendikbud Anies Baswedan untuk mengembalikan sebagian sekolah ke kurikulum 2006 dan sebagian lagi tetap melanjutkan kurikulum 2013, menuai pro dan kontra. Kebijakan ini dinilai akan semakin mempertajam kesenjangan antar sekolah.

"Akan menimbulkan kesenjangan. Karena sebagian besar yang melanjutkan kurikulum 2013 adalah sekolah yang dulunya berstandar international (SBI)," kata pengamat pendidikan Abduh Zen dalam diskusi Polemik bertajuk 'Mau Dibawa Kemana Pendidikan Kita' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, sabtu (13/12/2014).

Sebab menurut Abduh, penerapan kurikulum yang berbeda tersebut akan berlangsung dalam waktu cukup lama. Sehingga akan semakin memperkuat kesenjangan antar sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau singkat nggak papa, tapi ini kan kelihatannya panjang," ujarnya.

Namun demikian, ia menghargai keputusan Menteri Anies. Sebab menurutnya, setiap kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan. "Ini memang keputusan yang sulit," tutur Abduh.

Jika memungkinkan, ia justru menyarankan adanya perpaduan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006. Sehingga ia berharap kesenjangan itu akan berkurang.

"Kalau memungkinkan di mix, untuk sementara waktu saja sampai kita semua siap pakai kurikulum 2013," usulnya.

Abduh juga berharap agar kebijakan Menteri Anies tidak langsung diterapkan saat ini. Menurutnya, akan lebih bijak jika kebijakan pengembalian kurikulum tersebut diterapkan setelah tahun ajaran selesai.

"Setelah tahun ajaran baru, baru diterapkan. Saya kira ini akan lebih bijak," tutupnya.



(kff/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads