Yuk! Tur Melihat Taman Spektakuler di Kanada Impian Tahir untuk Monas

Yuk! Tur Melihat Taman Spektakuler di Kanada Impian Tahir untuk Monas

- detikNews
Kamis, 11 Des 2014 12:02 WIB
Yuk! Tur Melihat Taman Spektakuler di Kanada Impian Tahir untuk Monas
(Foto: butchartgardens.com)
Jakarta - Bos Mayapada Group, Tahir, yang merupakan pendiri Tahir Foundation berkeinginan menyulap taman Monas seperti taman Butchart Garden di Victoria Island, Kanada, yang ciamik. Sebab menurut Tahir, tidak banyak tempat yang bisa dikunjungi bila pergi ke Jakarta. Mari menelusuri Butchart Garden yang supercantik itu.

Taman ini didirikan oleh keluarga pelopor industri semen di Amerika Utara, Robert Pim Buchart dan istrinya Jennie Buchart. Sekitar tahun 1904, Robert Butchart mengembangkan tambang batu kapur plus pabrik semen di Tod Inlet, Pulau Vancouver untuk memenuhi kebutuhan semen dari kawasan San Fransisco AS hingga Victoria, Kanada. Sang istri, Jennie menjadi ahli kimia di perusahaan semen itu.

Dekat dengan kawasan tambang mereka, Butchart mendirikan rumah keluarga lengkap dengan tanaman kacang polong manis dan bunga mawar. Setelah Robert sudah lelah dengan kegiatan tambang kapurnya, sang istri berencana membuat lansekap yang indah di bekas tambang kapur itu. Dari tambang kapur, Jennie kemudian menutupnya dengan tanah-tanah dari lahan pertanian yang mereka miliki. Tanah-tanah itu dibawa dengan kereta kuda. Sedikit demi sedikit, bekas tambang kapur itu berubah menjadi taman yang spektakuler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa taman itu sekarang? Berikut penampakannya seperti dikutip dari butchartgardens.com, ada 6 jenis segmen taman di Butchart Garden:

1. Sunken Garden

(Foto: butchartgardens.com)
Sunken Garden merupakan segmen taman pertama yang ada di Butchart Garden. Taman inilah bekas tambang kapur yang pertama disulap Jennie Butchart menjadi taman yang indah.

Batu-batu kapur bekas tambang disulap menjadi media tanam tanaman tahunan, tanaman perdu dan tanaman bunga yang cantik berwarna-warni. Salah satu titik tertua di taman itu yang menjadi pusat perhatian adalah air mancur Ross Fountain yang dikelilingi bebatuan bekas tambang.

2. Concert Lawn Walk

(Foto: butchartgardens.com)
Setelah melalui segmen Sunken Garden, pengunjung akan mendapati segmen Concert Lawn Walk. Di segmen ini ada semacam pendopo dan panggung untuk mini konser, Children's Pavilion dan komedi putar Rose Carousel.

Karena memiliki panggung, maka sering diadakan pertunjukan musik di sini. Di sekitar panggung juga ada kebun bunga dahlia terbaik bila musim panas atau gugur tiba.

3. Rose Garden

(Foto: butchartgardens.com)
Dekat dengan Concert Lawn Walk, ada segmen taman Rose Garden yang ditanami bunga mawar beraneka warna dan jenis. Rose Garden ini terbaik dilihat saat musim panas dan awal musim gugur karena saat itu bunga mawar bermekaran dan menyebarkan harum semerbak.

Koleksi mawar yang ada di Rose Garden ini mulai dari mawar yang tumbuh tegak di atas tanah, mawar rambat hingga yang menjalar. Ada pula mawar hibrid. Semua varietas mawar, baik yang masih asli dan sudah hibrid, dinamai dan didaftarkan ke American Rose Society.

Ada beberapa air mancur di Rose Garden, seperti frog fountain, Gazing Ball fountain, hingga Sturgeon Fountain.

4. Japanese Garden

(Foto: butchartgardens.com)
Japanese Garden adalah segmen taman yang dirancang Jennie Butchart menggaet ahli pertamanan Jepang, Isaburo Kishida di tahun 1906. Masuk ke segmen taman ini, pengunjung akan dipandu ke jalan yang kanan-kirinya ditanami bunga poppy biru Himalaya yang akan mekar pada akhir musim semi.

Pengunjung kemudian disambut oleh gerbang Torii (gerbang khas Jepang yang atasnya seperti pedang katana), dengan ciri khas taman Jepang: aliran sungai yang bergemericik, kolam tenang dan jembatan. Gerbang dan jembatan dari kayu itu dicat merah, warna yang kontras dengan hijaunya dedaunan.

Di taman ini ada juga pohon mapel, pohon sakura dan pohon beech yang memberikan suasana lembut dan menenangkan. Daun-daun pohon mapel berubah warna bila musim gugur.

5. Italian Garden

(Foto: butchartgardens.com)
Setelah Japanese Garden, pengunjung akan mendapati segmen taman Italian Garden, dengan dua gerbang putih yang melengkung. Di tengah Italian Garden ini ada Kolam Bintang, yang berbentuk bintang sersudut 12.

Kolam ini awalnya didesain untuk menempatkan koleksi hiasan bebek milik Robert Butchart. Sebelum disulap, taman ini dulunya adalah lapangan tenis keluarga Butchart. Italian Garden ini dibuat menggandeng arsitek terkenal Kanada, Samuel MacLure.

Kini, di sekitar Kolam Bintang itu ditanami tanaman bunga yang bisa mekar nyaris sepanjang tahun pada musim semi, musim panas dan musim gugur. Ada juga air mancur Frog Fountain, yang airnya keluar dari mulut patung katak. Ada juga patung perunggu Dewa Mercury, dewa dalam mitologi Yunani.

6. Mediterranean Garden

(Foto: butchartgardens.com)
Setelah melewati Italian Garden, melalui lorong yang pendek, pengunjung akan tiba di Piazza alias tanah lapang atau alun-alun. Pengunjung juga akan mendapati patung babi hutan yang dinamakan Tacca. Patung babi hutan ini dipercaya mendatangkan keberuntungan, sehingga banyak pengunjung yang mengelus-elus Tacca untuk keberuntungan. Karena sering dielus, moncong patung babi hutan ini sampai mengkilap.

Taman ini dipenuhi tanaman jenis sukulen seperti kaktus, sanseviera dan beragam tanaman palma dari seluruh dunia.

7. Kala Malam dan Musim Dingin

(Foto: butchartgardens.com)
Jam buka taman ini bervariasi sesuai musim, mulai pukul 09.00 hingga pukul 22.00. Musim panas, taman ini buka dengan waktu paling panjang. Bahkan saat Natal, taman ini buka, kendati agak siang, pukul 13.00 hingga pukul 21.00. Sedangkan musim dingin, taman ini hanya buka sampai pukul 15.30.Β 

Jangan khawatir kegelapan bila malam, karena pengelola taman ini memasang lampu-lampu di jalan setapak hingga pepohonan. Cantik! Di dalam taman juga ada restauran yang bisa untuk makan malam.

Taman yang keindahannya cukup spektakuler di luasan 22 hektar ini masuknya tidak gratis, pengunjung harus membeli tiket yang harganya berbeda-beda tiap musim, juga berbeda untuk dewasa, anak dan remaja.

Tiketnya bervariasi untuk dewasa US$ 17,40 (Rp 215 ribu dengan kurs Rp 12.300) di musim dingin hingga US$ 31,45 (Rp 388 ribu) pada musim panas. Untuk anak-anak, US$ 2-3 (Rp 24 ribu-27 ribu) dan untuk remaja berkisar US$ 8,70- 15,45 (Rp 107 ribu - Rp 190 ribu).Β 

Tak heran, taman ini sangat terawat.
Halaman 2 dari 8
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads