Beberapa penghuni rusun pun terkena imbas tomcat. Baik anak-anak dan dewasa. Namun tak banyak yang dilakukan warga. Mereka hanya memberikan resep salep pereda gatal.
"Ini pantat dan punggung anak saya sudah seminggu ini luka terkena gigitan tomcat. Tahun lalu saya yang kena gigitan tomcat, tahun ini justru anak saya yang kena," kata seorang penghuni rusun, Ny Heny saat ditemui detikcom di rusun, Rabu (10/12/2014).
Dia mengaku anaknya hanya bisa menangis terkena gigitan tomcat, karena saat digaruk menimbulkan panas di kulit.
"Sudah 3 kali ini rusun ini selalu ada tomcat tiap musim hujan. Awalnya tahun 2011, 2013 dan sekarang ini," tambahnya.
Untuk tahun ini, kata dia, belum ada penanganan dari Pemkot Surabaya. Padahal tahun sebelumnya, jika sudah ada tomcat maka akan dilakukan penyemprotan.
Warga berharap pemkot melakukan penyemprotan tomcat ulang seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab makin hari tomcat yang menempel di dinding lembab kian banyak apalagi saat musim hujan
(fat/fat)