Setelah bondet meledak, Yunus sempat dibawa kabur oleh dua temannya ke sebuah rumah berjarak 1 Km dari lokasi. Polisi menemukan Yunus di bawah kolong tempat tidur di rumah tersebut.
"Begitu ada ledakan, warga melaporkan. Kemudian kami ke lokasi tapi pembuatnya sudah tak ada. Akhirnya kami melakukan penyisiran dan menemukan Yunus di rumah kosong yang dikunci. Petunjuknya ada bercak darah di sekitar rumah tersebut," kata Kapolsek Pasrepan AKP I Made Jayantara.
Yunus langsung dibawa ke IGD RSUD dr R Soedarsono Pasuruan untuk mendapat perawatan. Menurut Jayantara, Yunus merupakan DPO pelaku perampasan yang beraksi dengan senjata bondet untuk mengancam korbannya. Bondet yang melukainya sengaja dibuat untuk kepentingan kejahatan.
"Dia DPO bersama dua temannya. Sebenarnya akan akan kami lakukan penangkapan, tapi ini sudah meledak. Terakhir dia merampas motor sebulan lalu. Mereka memang tiga serangkai," jelasnya.
Menurut Jayantara, bondet yang meledak sengaja dibuat untuk senjata dalam aksi kejahatan. "Memang dibuat untuk senjata," ungkapnya.
Yunus sendiri mengakui bondet tersebut meledak saat dirakit. Bondet memang senjata peledak rakitan yang sangat berbahaya. Jika terjatuh atau kelebihan tekanan saat membungkus bisa meledak.
"Buat di halaman belakang rumah," ujar Yunus, meringis kesakitan.
Yunus menderita luka bakar di dadanya, tangan kakan dan tangan kirinya melepuh. Petugas medis masih memberikan perawatan dalam pengawalan ketat aparat kepolisian. Polisi juga melakukan pengejaran dua teman Yunus, pemilik rumah yang dijadikan lokasi membuat bondet yang juga DPO kasus perampasan.
(fat/fat)