Salah satu guru sebut saja AG (40) mendapatkan soal itu dari salah satu wali murid siswa. Beberapa soal seperti PKN, Pendidikan Agama Islam, Bahasa Jawa, IPS, Matematika, Bahasa Indonesai, Bahasa Using dan IPA
Soal ujian UAS SD yang didapat oleh AG ini berisi lengkap dari 8 mata pelajaran yang diujikan. Berisi 50 soal, dengan 45 pilihan ganda dan 5 soal esay.
AG kemudian membawa berkas berupa soal itu ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi. Dirinya ingin sejumlah wartawan untuk mengusut kebocoran soal UAS ini.
"Ini merupakan bentuk kecurangan. Ada 8 mata pelajaran yang kita temukan. Sepertinya masiv. Namun saya belum berani mengatakan ini tersebar ke beberapa wilayah lain. Yang saya temukan hanya diwilayah Kecamatan Giri," ujar AG kepada detikcom, Senin (8/12/2014).
Menurut AG, dirinya mendapatkan soal itu dari wali murid siswa. Sebelumnya dirinya dipanggil wali murid ini dan menawarkan soal-soal dengan imbalan Rp. 150 ribu. Namun dirinya menolak hal tersebut.
Selang beberapa hari, wali murid tersebut memanggilnya untuk menunjukan soal-soal itu. Diduga, wali murid tersebut mendapatkan soal itu dari salah satu oknum di UPTD Kecamatan Giri.
"Saat memanggil saya, kok dia langsung menunjukkan soal-soal ini. Dan menurut saya ini adalah kecurangan yang bisa menghancurkan pendidikan Banyuwangi," tandasnya.
Sekretaris PWI Banyuwangi, Choiri Kurnianto mengatakan PWI bukanlah lembaga hukum. Namun PWI hanya bisa menjembatani keinginan pelapor ini kepada publik.
"Kita bukan lembaga justice. Kita hanya akan menyampaikan kepada publik," jawabnya tegas.
Sementara Plt Kepala dinas pendidikan banyuwangi, sulihtiyono masih belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan kebocoran soal UAS SD ini, saat dihubungi via handphonenya tidak diangkat dan di sms tidak dibalas.
(fat/fat)