ITB: Kurikulum 2013 Kurang Perhatikan Sains, Minus Persiapan

ITB: Kurikulum 2013 Kurang Perhatikan Sains, Minus Persiapan

- detikNews
Senin, 08 Des 2014 11:37 WIB
Ilustrasi (Foto: dok detikcom)
Jakarta - Majelis Guru Besar (MGB) Institut Teknologi Bandung (ITB) turut mengevaluasi Kurikulum 2013 yang dilakukan dalam sidang pleno MGB pada April 2013 lalu. Catatan saat itu, Kurikulum 2013 kurang memperhatikan hakikat sains dan kurang persiapan.

"Rancangan Kurikulum 2013 memang telah mencantumkan sikap dan nilai-nilai luhur kemanusiaan, tetapi dalam beberapa hal kurang memperhatikan hakikat STEAM (Science-­Technology-Engineering-Art-Mathematics), yaitu, ciri budaya ilmiah di balik kemajuan ilmu pengetahuan yang diserasikan dengan pembangunan karakter bangsa guna menghadapi tantangan ke depan," demikian catatan MGB ITB seperti dikutip dari rilis Kemendikbud berjudul Seputar Keputusan Mendikbud tentang Penghentian Kurikulum 2013, Senin (8/12/2014).

MGB ITB menambahkan, dewasa ini menunjukkan bahwa posisi peradaban bangsa-­bangsa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi baik teknologi informasi, teknologi bio, teknologi nano, teknologi neuro yang terus berkembang. Iptek itu telah terbukti berpengaruh pada kemajuan budaya, perkembangan cara berfikir, serta daya kreativitas manusia dewasa ini dan ke depan dalam menghadapai tantangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rancangan Kurikulum 2013 belum menunjukkan keterkaitan yang jelas antara basis filosofi yang digunakan dengan perwujudannya pada tataran teknis yang dirancang untuk diimplementasikan. Dalam model ini, yang tampak bukanlah interdisiplin, melainkan multidisiplin: beberapa disiplin dimasukkan, bahkan cenderung dipaksakan, dalam sebuah mata pelajaran tanpa basis ontologi dan epistemologi yang mengikatnya.

Pada April 2013 itu, setelah melihat adanya kelemahan pada Kurikulum 2013 dalam hal kurang memperhatikan sains dan kurang menunjukkan keterkaitan antara filososi dan tataran teknis maka MGB ITB merekomendasikan untuk melakukan perbaikan Rancangan Kurikulum 2013 hingga menunda pelaksanaan Kurikulum 2013.

MGB ITB menyarankan perlunya naskah akademis mencakup seluruh pemikiran dan konsep dasar, termasuk perhatian dan pendidikan STEAM, pembenahan struktur dan tata bahasa draf dokumen Kurikulum 2013, pengujian dan sosialisasi Kurikulum 2013 dari semua komponen masyarakat termasuk pelaku pendidikan hingga persiapan guru serta infrastruktur yang tepat.

"Menyiapkan guru dalam hal ini bukan sekedar menyiapkan ketrampilan dalam pengetahuan, namun lebih penting adalah menyiapkan sosok guru yang mumpuni, mempunyai sikap (attitude), mempunyai pengetahuan (knowledge), serta mempunyai ketrampilan (skill), yang layaknya dimiliki seorang panutan," demikian kata MGB ITB.

Bila hal-hal di atas belum siap, maka Kurikulum 2013 sebaiknya ditunda pelaksanannya.

"Penundaan pemberlakukan Kurikulum 2013 menjadi keniscayaan jika hal-­hal di atas belum bisa dilaksanakan. Menunda guna melakukan dengan segera persiapan yang lebih baik adalah jauh lebih berarti ketimbang kehilangan kesempatan merebut peluang Emas sebagai akibat menerapkan langkah-­langkah pendidikan yang belum dipersiapkan dengan amat baik," tutur MGB ITB.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads