Pengamat politik dari Populi center Niko Haryanto menilai sikap penolakan yang ditunjukkan Partai Golkar merupakan buah dari ketidakkonsisten Partai Demokrat. Dari awal semestinya Demokrat mendukung Undang-undang Pilkada langsung, dan tidak melakukan aksi walk out sehingga tak perlu ada Perppu.
"SBY selalu berkara I'm Democrat (saya seorang demokrat) pasti menjunjung tinggi politik rakyat namun terlihat hanya seperti statement kosong saja, yang seharusnya dapat dibuktikan nyata. Namun, saat voting fraksinya malah keluar," ujar Niko dalam acara Perspektif Indonesia Smart FM, Sabtu (6/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niko menilai, perlawanan keras penolakan Perppu Pilkada tidak hanya dari KIH dan KMP tapi rakyat juga menolak. Kalau tidak adanya kepentingan-kepentingan dan adanya konsistensi perpu ini tidak perlu.
"Perpu tidak perlu kalau konsisten dari awal. Tidak perlu adanya perpu ini untuk demokrasi yang baik," terang Niko.
(spt/erd)