Djarot bertemu empat mata dengan Ahok untuk membahas kelengkapan persyaratan pengajuan calon wakil gubernur. Keduanya sepakat tidak ada pembagian kerja. Semua permasalahan di Ibukota diselesaikan bersama-sama dan mereka berjanji saling melengkapi.
Politisi PDIP ini berkeinginan menjalin komunikasi dengan DPRD DKI Jakarta. Bagi dia, hubungan antara DPRD dan eksekutif (pemerintah) harus harmonis. Tidak hanya itu, Djarot bertekad blusukan ke kampung-kampung Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 kisah Djarot:
1. Tidak Ada Pembagian Kerja
|
"Prinsip kerjanya adalah kita saling melengkapi. Saya bantu Pak Gubenur dengan sepenuh hati dan tidak ada pembagian kerja yang sifatnya kaku. Kalau mendesak harus segera kita bereskan," terang Djarot usai menemui Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
"Beliau sangat fleksibel. Salah satunya misalnya bagaimana menata kampung deret, mereviatlisasi pasar-pasar tradiosional. Ada berapa memang yang harus diprioritasnya," tambah Djarot.
Bagaimana dengan pelantikan? "Belum. Itu tergantung. Menunggu SK," tutup dia.
2. Jembatan Komunikasi dengan DPRD
|
Djarot lalu sowan kepada pimpinan DPRD DKI Jakarta. "Ini tadi ketemu Ketua DPRD DKI Pak Pras, (Prasetyo Edi Marsudi). Sama pimpinan kecuali Pak Sani dan Pak Lulung," kata Djarot kepada wartawan usai bertemu Pras di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2014).
Pertemuan sekitar setengah jam itu, kata Djarot sebagai upaya silaturahmi. Menurutnya dewan adalah mitra esekutif sehingga perlu dijaga agar tetap harmonis.
"Fungsi kita kan sebagai jembatan komunikasi. Dengan pak Ahok bisa, dengan saya juga bisa, sama ajalah. DPRD tuh mitra ya, lembaga yang harus kita jaga. Jadi teman-semua itu," tutur Djarot yang sudah pengalaman 10 tahun sebagai wali kota Blitar.
Adapun Prasetyo berujar beberapa pimpinan dewan lain tak ikut hadir lantaran pertemuan itu masih bersifat informal. Bersama Djarot dia mengaku membahas tentang pembentukan alat kelengkapan dewan.
"Kangen-kangenan di dalam, Ini kan masih informal dengan beliau, silaturahim. Ini kan saya pernah jadi anak buah beliau," kata politisi PDIP itu.
"Ya pembicarannya banyaklah yang kita komunikasikan dengan dia. Sangat positif sekali antara KIH dan KMP," jelasnya.
3. Blusukan ke Kampung
|
"Oh iya saya akan blusukan, saya akan ajak sampayen nanti blusukan ke kampung-kampung," terang Djarot usai menemui Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Bahkan tak tanggung-tanggung, walau belum dilantik dia siap blusukan hari ini juga.
"Sekarang juga bisa. Blusukannya setelah Jumatan," tutur kader PDIP yang juga mantan wali kota Blitar ini.
Halaman 2 dari 4