Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menganggap Partai Golongan Karya telah mengingkari kesepakatan untuk mendukung Perpu Pilkada langsung. Tak hanya SBY, rupanya mayoritas masyarakat juga menilai partai berlambang pohon beringin itu telah ingkar janji.
Hal itu disimpulkan dari hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny Januar Ali (LSI Denny JA). Survei menggunakan metode random sampling dengan 1.200 responden dan margin eror sebesar Β± 2,9%.
Hasilnya sebanyak 72,3 persen responden menganggap Partai Golkar mengingkari janji yang dibuat bersama SBY dan Partai Demokrat. Hanya 12,3 persen saja yang menganggap Golkar tidak ingkar janji pada SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil survei kami mengatakan mayoritas publik anggap Golkar ingkar janji, sehingga Partai Golkar dapat menjadi publik enemy," kata Adrian dalam paparan hasil survei hasil Munas Golkar di kantornya jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (5/14/2014).
Menurut Adrian sentimen negatif publik atas kepengurusan Partai Golkar yang menolak pilkada langsung bisa mengancam citra partai tersebut.
"Hal ini berdampak buruk terhadap citra yang dibuat partai, sehingga keputusan ini mengakibat blunder bagi partai Golkar, jika kita lihat angka setimen negatif lebih besar dibandingkan hasil survei citra positif partai," papar Adrian.
Kekecewan Ketua Umum Partai Demokrat SBY disampaikan melalui akun Twitternya @SBYudhoyono pada Kamis (4/12/2014) malam kemarin.
Β
"Kini, secara sepihak PG (Golkar) menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip. *SBY*," tulis SBY di akun Twitternya @SBYudhoyono seperti dikutip detikcom Jumat (5/12/22014).
(edo/erd)