Taksi Express Diperiksa Tiap Keluar Masuk Pool dan Sistem Rekruitmen Sopirnya Ketat

Taksi Express Diperiksa Tiap Keluar Masuk Pool dan Sistem Rekruitmen Sopirnya Ketat

- detikNews
Jumat, 05 Des 2014 00:00 WIB
Jakarta -

Nama Express Group dihubung-hubungkan dalam kasus perampokan yang terjadi di taksi putih belum lama ini. Operator taksi tersebut telah membantah perampokan terjadi di armadanya karena Express menerapkan sistem keamanan yang cukup ketat, termasuk pemeriksaan armada setiap hendak keluar dan masuk kembali ke pool.

"Kita tiap hari atribut taksi diperiksa, dari berangkat sampai pulang ke pool dicek. Identitas, mobilnya. Kita punya sistem. Pengemudi kita juga punya SKCK. Partisipasi (pelat baja di bagasi) juga diperiksa sekuriti sebelum dan sesudah pulang ke pool," ungkap Direktur Keuangan David Santoso saat konferensi pers di kawasan SCBD, Jaksel, Kamis (4/12/2014).

Pemasangan pelat baja di bagasi armadanya dilakukan Express untuk meningkatkan pengamanan bagi penumpang meski hal tersebut tidak diminta oleh Organda maupun pemerintah. Ke depan, Express juga akan memasang pembatas antara sopir dengan penumpang untuk mengantisipasi tindak kejatahan terhadap sopir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti akan kita pasang partisi juga antara pengemudi dengan penumpang supaya tidak ada terjadi sopir dibunuh seperti kejadian sebelumnya. Kita selalu lakukan jauh dari yang disarankan," kata David.

Express pun menerapkan persyaratan dan tes yang cukup ketat bagi para sopirnya. David bahkan menyarankan agar pihak kepolisian untuk sering-sering melakukan razia terhadap taksi, termasuk Express, untuk mengurangi adanya potensi kejahatan.

"Setiap perekrutan punya surat berkelakuan baik dari kepolisian dan keterangan riwayat hidup. Kita ada tes dan interview juga. Kami berharap agar pemerintah bisa mengatur regulasi angkutan umum dengan lebih ketat lagi. Sering-sering aja razia, untuk armada kami juga. Periksa saja KIP (kartu identitas pengemudi) nya. Kita juga mendorong agar pemasangan pelat ini jadi standar nasional," David menjelaskan.

Sopir-sopir Taksi Express mengamini adanya regulasi ketat yang dilakukan Express Group. Sistem tersebut sudah dilakukan sejak awal, bukan hanya saat ada atau tidaknya kejadian perampokan.

"Kalau mau berangkat dan pas pulang ke pool taksi kita diperiksa. Bagasinya, kartunya, semuanya. Waktu mau masuk ke Express harus memenuhi syarat," cerita sopir taksi Express yang detikcom tumpangi dari kawasan SCBD, Abdul Malik, Kamis (4/11/2014).

"Harus ada Kartu Keluarga, SIM, KTP, surat kelakuan baik dari polisi, terus diinterview juga. Ditanyain berapa lama narik taksi. Kalau tatoan nggak boleh," sambung Abdul yang menyupiri Taksi Express dengan nomor pintu DP 8016 itu.

Sama halnya dengan Abdul, sopir taksi Express lainnya yang detikcom temui dalam kesempatan yang berbeda, Albertus Guna mengatakan proses perekrutan sopir di Express Group memiliki persyaratan yang cukup ketat. Sopir Express dengan nomor pintu MB 2283 tersebut pun mengatakan riwayat pekerjaan di operator taksi putih ternama ini juga menjadi pertimbangan penting.

"Penerimaan pengemudi itu ditraining dulu. Terus syaratnya SIM, KTP, domisili, SKCK, surat keterangan dari dokter. Terus dites dan diinterview. Hampir semua sopir Express pernah jadi sopir di perusahaan taksi lainnya. Taksi kita kalau mau berangkat diperiksa, biasanya emang selalu gitu. Pelatnya juga dicek, kalau ada yang rusak harus diperbaiki dulu. Nggak boleh jalan sampai bener," pungkas Albertus.

(ear/aws)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads