Dubes RI di Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan, operasi SAR hingga kini masih berlangsung. Rusia mengirim lima kapal SAR, begitu pun dengan negara-negara lainnya, seperti Korea Selatan mengirim 4 kapal dan 1 kapal penjaga pantai Amerika Serikat.
"Kecelakaan terjadi di Laut Bering yang dekat kota paling ujung Rusia namanya Anadyr yang sudah berbatasan dengan Alaska, tetapi masih di perairan Rusia," ujar Djauhari kepada detikcom, Kamis (4/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini gelombang sampai 15 meter dengan kecepatan angin 15 meter per detik," tambahnya.
Sejauh ini, dari 35 WNI di kapal, 3 orang di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara 8 WNI dipastikan tewas.
"Setahu saya kondisi ketiga WNI yang selamat mulai pulih. Mereka masih di laut juga dengan kapal SAR Rusia yang ada fasilitas perawaatan medis," terangnya.
"Penyebab karamnya sesuai yang sudah dimuat beberapa media adalah karena kemasukan air dan kondisi laut di sana yang kurang bersahabat," paparnya.
Dilansir AFP, selain para WNI, total ada 20 jasad telah ditemukan sejak kapal Oryong 501 berbobot 1.753 ton tersebut tenggelam pada Senin, 1 Desember lalu. Kapal tersebut mengangkut 60 orang. Hanya 7 orang yang berhasil diselamatkan, sementara 33 awak kapal lainnya masih hilang.
Delapan jenazah yang ditemukan hari ini termasuk dua warga Indonesia, dua warga Korea Selatan, dua warga Filipina dan dua awak yang belum dikenali. Demikian disampaikan juru bicara operator kapal Oryong, Sajo Industries.
(mad/ndr)