Lahan hutan perca - pohon bahan baku utama produk mirip karet 'Tjipetir' - luasnya terus menyusut. Tanaman perca ini 'terdesak' keberadaan kelapa sawit yang dianggap lebih menjanjikan.
Hutan itu berada di kampung Cipetir, Cikidang, Sukabumi, Jabar. Hutan terletak di sekitar pabrik Cipetir yang dulunya menjadi produsen balok karet.
Terdapat jalan masuk seukuran satu badan mobil yang mengarah ke dalam hutan ini. Pohon-pohon perca cukup rimbun menutupi ujung jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan ada 10 orang yang mengelola hutan tersebut. Namun orang-orang ini tak bekerja secara penuh namun kadang menyambi sebagai buruh pabrik.
Berdasarkan sejumlah arsip dan referensi yang dimiliki Sukabumi Heritages, pohon perca Tjipetir ditanam pada tahun 1887 oleh pihak Belanda. Kontur tanah yang memang cocok untuk iklim perkebunan, membuat mereka menanam pohon itu. Selain perca, ada juga pohon karet di tempat tersebut.
Getah percha pada abad 19 menjadi bahan favorit untuk peralatan rumah tangga dan industri. Namun popularitasnya menurun seiring dengan ditemukannya karet sintetis.
Saat ini pabrik Cipetir masih berproduksi namun berdasar pesanan. Satu ton daun perca bisa diekstrak menjadi 13 kg bahan baku getah perca.
(fjp/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini