Dia juga sempat melontarkan salam untuk dua koalisi kepada anggota Komisi III DPR. "Salam Merah Putih, salam Indonesia Hebat. Saya mengatakan ini karena DPR sudah kondusif," kata Robby di ruang Komisi III, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).
"Terimakasih pimpinan komisi. Saya sudah dari tahun 1999 sudah mengkaji korupsi. Kalau ada yang bilang saya baru di bidang korupsi, orang itu tidak mengikuti persoalan korupsi," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, menurutnya, sistem pencegahan belum dibereskan. Namun, penindakan terus dilakukan tanpa melihat awal persoalan.
"Pencegahan harus sebelum kejadian. Kalau edukasi itu dididik supaya tidak korupsi. Saya ingin penguatan pencegahan. Lebih baik mencegah daripada mengobati dengan penindakan tapi harus juga ada strateginya," ujar mantan aktivis HAM itu.
Robby pun menyampaikan pendapat kalau sebaiknya pimpinan KPK itu hanya 1 periode saja. Tapi, 1 periode ini dalam jangka waktu lima tahun. Dia juga mengusulkan pimpinan KPK yang muda di bawah usia 60 tahun.
"Cukup satu kali, tapi satu periodenya lima tahun. Usianya di bawah 60 tahun, yang muda dan energik," sebut dosen Universitas Indonesia itu.
Dalam uji fit and proper test ini dipimpin dua wakil Ketua Komisi III yaitu Benny K Harman dan Desmond Junedi Mahesa. Agenda fit and proper test dimulai pukul 10.45 WIB.
Dari 10 fraksi, baru 9 perwakilan yang sudah hadir di ruang Komisi III DPR. Hingga pukul 11.05 WIB, berdasarkan absensi hanya fraksi Hanura yang belum hadir. Adapun dari 53 anggota Komisi III, baru 24 orang yang hadir.
(hat/vid)