"Kami meyakini bahwa pengembangan industri kreatif sangat potensial dalam menghadapi perdagangan bebas. Oleh karena itu kami berharap dukungan pemerintah dalam hal pelatihan bagi TKI sebelum berangkat ke luar negeri," ujar Ketua Umum Kowani Dewi Motik Pramono dalam rilisnya kepada detikcom, Rabu (3/12/2014).
Salah satunya dengan memberikan pelatihan teknik keahlian kepada TKI yang akan berangkat ke luar negeri. "Seperti pelatihan juru rawat atau pelatihan untuk kepala pembantu rumah tangga di luar negeri," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya akan dihadiri 350 orang yang terdiri dari tokoh nasional, tokoh wanita nasional, tokoh pemuda nasional, wakil organisasi-organisasi anggota Kowani (86 organisasi wanita tingkat nasional), dan pimpinan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi seluruh Indonesia," kata Dewi.
Menurutnya, agenda itu akan berisikan penyampaian tanggung jawab dewan pimpinan Kowan masa bakti 2009-2014. Selain itu akan dilakukan penyempurnaan AD/ART organisasi.
"Kebijakan umum dan program umum 2014-2019. Agenda yang menjadi inti kongres adalah memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Kowani Masa Bakti 2014 β 2019. Selama ini kita sudah melakukan banyak melakukan program nyata yang telah kami lakukan,β ujarnya.
Menurutnya salah satu program yang berhasil menjadi inisiator dari peristiwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Program tersebut pun juga mendapat penghargaan dari PBB.
"Salah satunya diberlakukannya UU Perlindungan terhadap anak-anak korban kekerasan seksual Indonesia, serta Kowani Fair yang diadakan setiap tahun sebagai ajang meningkatkan UKM dan koperasi untuk kalangan wanita Indonesia," tutupnya.
(edo/rmd)