.webp)
Pelaku adalah M. Indra Guntur (30) warga Ketintang. Indra adalah pegawai PT Lintas Layan Cargo yang kantornya bersebelahan dengan PT HJM. Indra melakukannya seorang diri.
"Tersangka melakukan aksinya pada Minggu (30/11). Perusahaan tempat tersangka bekerja dibatasi oleh sebuah money changer," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono kepada wartawan, Rabu (3/12/2014).
Kepada wartawan, Indra berkilah jika aksinya dilakukannya secara spontan. Indra mengaku masuk hari Minggu untuk menggarap pekerjaannya. Saat koneksi internet putus, dia berniat memperbaikinya.
Secara tak sengaja ia membuka pintu PT HJM yang tidak terkunci. Saat itu timbulah niatnya untuk melakukan pencurian. Tetapi alasan Indra dianggap penyidik hanya sebagai alasan belaka untuk membela diri.
Penyidik yakin Indra telah merencanakan aksinya. Hal itu terlihat dari adanya bekas debu yang tersapu sesuatu di kaca bagian atas kantornya sendiri. Penyidik yakin bekas debu itu tersapu oleh dahi Indra yang mencoba mengintip isi dalam money changer. Selain itu, penyidik juga menemukan bekas tapak kaki baik di perusahaannya sendiri maupun PT HJM.
Indra melakukannya dengan menaiki plafon. Bapak dua anak itu memanjat sebuah gardu listrik untuk bisa naik ke atas plafon. Sebelum naik ke plafon, indra mengintip terlebih dahulu ruangan money changer dari atas jendela kaca. Plafon itu ternyata terhubung ke money changer dan PT HJM.
Setiba di atas plafon money changer, Indra turun dan mencari yang bisa diambil. Dari money changer, Indra mengambil dua buah HP. Indra kemudian meneruskan 'petualangannya'. Setiba di atas plafon PT HJM, Indra turun.
Setelah mencari kesana kemari, Indra menemukan sebuah safety box plus kuncinya. Safety box itu segera ia bawa. safety box itu berisi uang Rp 2,9 juta. Selain itu, Indra juga mengambil sebuah mouse dan keyboard.
"Tersangka kami amankan berkat CCTV PT HJM. Tersangka kami amankan di sebuah mini market di Jalan Rajawali," tandas Sumaryono.
(iwd/fat)
