"Bisa saja, nanti kita pelajari. Nanti itu kita cek dulu," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).
Namun awalnya Ahok sempat kaget saat mendengar harapan para penyandang disabilitas tersebut. Dia sempat tidak percaya seorang dengan disabilitas bisa mengendarai motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, dalam menyambut hari disabilitas sedunia, sejumlah penyandang disabilitas berkumpul untuk menyuarakan hak mereka dalam pelayanan transportasi. Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia Eka Setiawan meminta agar ada pengecualian dalam kebijakan pembatasan motor yang mulai diberlakukan pada 17 Desember mendatang.
"Pembatasan motor, saya titip, untuk teman-teman roda 3 dan yang didesain untuk angkut kursi roda, tolong dipikirkan karena angkutan umum belum aksesibel untuk kami. Jadi kalau bisa ada pengecualian bagi kawan-kawan motor roda 3 atau yang mengangkut kursi roda, karena banyak juga yang bekerja di sekitar ruas jalan itu," ujar Eka.
Hal ini disampaikannya dalam acara 'Sosialisasi Hak-hak Disabilitas dalam Pelayanan Transportasi di DKI Jakarta' di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (3/12/2014).
Dia mengeluhkan penerapan kebijakan itu tidak disertai fasilitas yang memadai untuk penyandang disabilitas saat menggunakan transportasi umum. Akibatnya mereka harus menggunakan motor modifikasi. Jika pakai TransJ atau Commuterline mereka sulit karena harus menunggu sepi penumpang.
"Kalau pakai taksi, kadang supir taksinya suka pikir-pikir, nanti gue (supir) angkat terus turunin lagi," ucap Eka.
(ros/jor)