"Yang terbaru, kita melaksanakan pelebaran jalur pedestrian di Jl Satrio-Casablanca menjadi 8 meter dan di Jl HR Rasuna Said menjadi 6 meter," kata Kasie Perencanaan Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Rika Anggraeni.
Rika menyampaikan hal ini di sela-sela acara 'Sosialisasi Hak-hak Disabilitas dalam Pelayanan Transportasi di DKI Jakarta' di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (3/12/2014). Jalur ini digambarkan penuh pepohonan dan ada jalur sepeda selebar 2 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mewujudkan rencana ini, Pemprov DKI harus bernegosiasi dengan swasta sebagai pemilik kavling agar mau membagi sedikit lahan kavlingnya. Pihak swasta yang bersedia menginginkan keringanan pajak untuk membantu mewujudkan hal ini.
"Ini kerjaan berat karena kita memakai wilayah milik swasta. Kita undang mereka agar mendapatkan ruas yang lebih lebar. Mereka hanya minta keringanan pajak, tapi tak semua pemilik kavling mau lahannya digunakan," pungkas Rika.
Pedestrian ini juga akan dilengkapi lantai khusus untuk tuna netra sehingga aman berjalan kaki di ruang terbuka. Pedestrian ini nantinya menjadi trotoar percontohan di Jakarta.
"Kita memerlukan pemilik kavling untuk mau menyumbangkan tanahnya untuk pedestrian. Kalau kita punya regulasi kuat terkait lahan, maka itu akan mudah. Tak hanya untuk penyandang disabilitas tapi juga untuk semuanya," tutup Rika.
(vid/jor)