Ibu Selvi, Sri Yuliatun (39) mengatakan, putri pertamanya itu tidak pulang ke rumah sejak Sabtu (29/11). Terakhir kali dia melihat Selvi saat akan berangkat sekolah. Saat itu, gadis kelas 3 SMPN Kota Mojokerto ini memakai seragam pramuka dan jaket kotak-kotak warna hijau.
"Karena kakinya sakit, dia (Selvi) minta diantar ayahnya untuk berangkat ke sekolah. Sepulang sekolah, sekitar pukul 11.00 Wib, dia minta dijemput ayahnya, tapi 5 menit kemudian dibatalkan. Katanya mau nonton konser musik di Gor Majapahit Kota bersama teman-temannya," ucap Sri Kepada wartawan di rumahnya, Rabu (3/12/2014).
Ayah Selvi, Iswandi menuturkan, karena tak kunjung pulang, sekitar pukul 15.00 Wib, dirinya menghubungi putrinya itu melalui pesan singkat (SMS).
"Saya SMS, jawabnya bentar lagi pak. Setelah itu, saya telepon nomor ponselnya tidak aktif. Akhirnya saya cari ke Gor Majapahit, saya tunggu sampai pukul 22.00 Wib, tidak juga bertemu dengan anak saya," tuturnya.
Sejak saat itu, Iswandi mengaku hilang kontak dengan Selvi. Takut terjadi sesuatu dengan putrinya, dibantu saudaranya, Iswandi melakukan pencarian ke beberapa rumah teman dan saudara Selvi. Namun, upaya pencarian itu tak kunjung membuahkan hasil.
Tak hanya itu. Pria yang sehari-hari menjadi kuli pasir ini juga telah melaporkan kehilangan anaknya ke Mapolres Mojokerto Kota, Selasa (2/12).
"Selama di rumah tidak punya masalah apa-apa, hanya saja kadang kala iri dengan adiknya soal makanan dan uang jajan. Memang kalau terlambat pulang sekolah, kadang kala diomelin sama ibunya. Tapi tidak pernah sampai dipukul," ungkapnya.
Iswandi berharap Selvi segera ditemukan. Dia berjanji, tidak akan memarahi maupun memukul Selvi apabila putrinya itu kembali pulang.
"Kami berharap Selvi segera pulang, kalau pulang, tidak akan kita marahi kok," tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, wali kelas Selvi di SMPN 3 Kota Mojokerto, Nanik Erlina membenarkan jika sepulang sekolah, Sabtu (29/11), Selvi bersama sekitar 10 teman sekelasnya melihat konser musik di Gor Majapahit. Menurutnya, anak didiknya itu tidak berani pulang lantaran takut dimarahi oleh ayahnya.
"Sebelum lihat konser musik sudah izin ke bapaknya tapi tidak diizinkan. Karena penasaran, dia nekat berangkat ikut sama teman sekolahnya. Mungkin dia ketakutan dengan ayahnya, tidak berani pulang," jelasnya.
Nanik menambahkan, sejak saat itu, Selvi tidak lagi terlihat masuk sekolah. Tidak ada yang tahu dengan siapa gadis yang duduk di bangku kelas IX itu pergi.
"Kemarin Selasa, dia SMS ke teman sekelasnya, Hanifah. Dalam pesan singkatnya itu, dia bilang sedang berada di Madura, tapi tidak mau mengaku bersama siapa. Kemudian dia bilang masih takut pulang ke rumah, dia mau pulang kalau ayahnya sudah berangkat ke Jakarta," imbuhnya.
Pada hari yang sama, menurut Nanik, dia meminta Hanifah menghubungi nomor handphone Selvi. Telepon itu diangkat seorang perempuan berlogat Madura. Hanya saja, perempuan itu mengaku sedang bersama Selvi di daerah Pacet, Mojokerto.
"Telepon diangkat perempuan logat madura, ngakunya ada di Pacet. Setelah itu, nomor ponselnya tidak bisa dihubungi," ungkapnya.
Sementara Kepala Sekolah SMPN 3 Kota Mojokerto, Moch Sholeh menegaskan, meski Selvi menghilang di luar jam sekolah, pihaknya berjanji akan membantu menemukan anak didiknya itu.
"Kami membentuk tim koordinasi untuk menanyakan kepada guru dan siswa, melacak melalui telepon dan teman-teman Selvi, serta selalu berkoordinasi dengan orang tuanya," tandasnya.
(fat/fat)