Eni Dipukuli Suami dengan Kayu Saat Minta Uang

Eni Dipukuli Suami dengan Kayu Saat Minta Uang

- detikNews
Selasa, 02 Des 2014 10:12 WIB
Malang - Kisah tragis menimpa Eni Yuliani (38). Ibu rumah tangga tinggal di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, ini mengalami luka serius di kaki dan punggungnya.

Semua itu akibat perlakuan kasar Supandi (40), suaminya. Kejadian itu terjadi saat Eni meminta uang untuk membeli tempe. Rencananya, Eni memasak tempe sebagai pelengkap lauk pauk sajian makan keluarganya. Kasus kekerasan ini sudah dilaporkan ke polisi, kini tinggal menunggu pelaku berhasil diamankan.

"Kami menerima laporan Jumat lalu, sekarang masih dalam penyidikan untuk menggali keterangan korban dan saksi," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat kepada detikcom, Selasa (2/12/2014).

Wahyu berjanji akan menangani perkara ini secara serius. Penegakan hukum akan dijalankan bagi siapapun yang bersalah. "Kami sudah meminta visum untuk melengkapi alat bukti. Untuk kesembuhan lukanya korban dirawat di rumah sakit," beber Wahyu.

Menurut keterangan yang dihimpun detikcom, kasus penganiayaan dialami Eni terjadi, Kamis (27/114), lalu. Peristiwa ini baru terkuak pada esok harinya, Eni didampingi kerabat mengadu ke balai desa setempat.

"Mengadu ke balai desa, saat itu saya sedang piket. Korban datang dengan ditandu dari kampungnya Sendangbiru. Kemudian kami antar melapor ke polisi," ujar Kepala Dusun Kedungbanteng Suhari dikonfirmasi terpisah.

Menurut Suhari, dari keterangan korban diketahui bahwa aksi kekerasan terjadi ketika korban berniat membeli tempe. Karena tidak memiliki uang, korban meminta ke suaminya.

"Tapi kemudian dihajar dengan balok kayu. Kedua kakinya memar sampai tidak bisa jalan," ungkap Suhari.

Suhari merasa iba segera mendampingi korban melapor kepada aparat kepolisian, dengan harapan pelaku segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Khawatir akan kondisi korban, pihaknya juga membawanya ke rumah sakit.

"Pasca dipukuli kerabat membawa korban pulang ke kampung halamannya Sendangbiru. Karena kondisinya semakin parah dibawa kepada kami untuk melapor ke polisi," jelas Sahuri.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.