19 Pelajar SMK Bawa Sajam Diringkus Saat akan Serbu Sekolah Lain

19 Pelajar SMK Bawa Sajam Diringkus Saat akan Serbu Sekolah Lain

- detikNews
Kamis, 27 Nov 2014 16:52 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - 19 Pelajar dari 3 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Mojokerto diringkus polisi, Kamis (27/11/2014). Belasan pelajar ini diduga akan menyerbu siswa SMAN 3 Kota Mojokerto.

Dari tangan salah seorang pelajar, polisi menyita sebilah senjata tajam jenis pisau lipat. Sekitar pukul 15.00 Wib, 19 pelajar diturunkan dari truk Sabhara di halaman depan Mapolres Mojokerto Kota.

Para pelajar SMK ini sebagian besar masih memakai seragam sekolah. Oleh polisi, mereka disuruh berjalan jongkok dari halaman depan Mapolres menuju ruangan Sat Sabhara.

Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Sugianto, mengatakan, sekitar pukul 14.00 Wib, pihaknya menerima informasi dari masyarakat adanya kelompok pelajar yang akan menyerang SMAN 3 Kota Mojokerto berlokasi di Jalan Pemuda. Pihaknya menerjunkan 50 personel Sat Sabhara untuk melakukan penyisiran.

Hasilnya, korps berseragam cokelat ini menemukan sekelompok pelajar di sisi barat SMAN 3 dan di Jalan Benteng Pancasila (Benpas). Untuk mencegah terjadinya tawuran, pihaknya meringkus para pelajar ini dan membawanya ke Mapolres Mojokerto Kota.

"Ada informasi dari masyarakat bahwa ada pelajar yang sedang berkumpul, mereka ini akan melakukan tawuran. Informasinya, mereka ini kalah dalam pertandingan bola voli, mereka marah kemudian berencana melakukan penyerangan," kata Bambang kepada wartawan.

Setelah melakukan pendataan, diketahui 19 pelajar ini berasal dari 3 SMK berbeda di Kota Mojokerto. 15 Siswa berasal dari SMKN 1 Kota Mojokerto, sedangkan 4 pelajar lainnya berasal dari SMK PGRI Sooko dan SMK Muhammadiyah Mojokerto.

Dari tangan para pelajar, polisi menyita 12 HP yang mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan teman mereka, serta 9 unit sepeda motor. Tak hanya itu, polisi juga menyita sebuah senjata tajam jenis pisau lipat yang dibawa AZ (17), siswa kelas XII SMKN 1 Kota Mojokerto. Senjata ini diduga kuat akan digunakan untuk menyerang pelajar SMAN 3.

"Kita serahkan ke Sat Bimas untuk diberi pengarahan dan pembinaan. Ada satu pelajar yang membawa pisau lipat, kita serahkan kepada Sat Reskrim," imbuh Bambang.

Tak lama kemudian, seorang guru SMKN 1 Kota datang ke Sat Sabhara. Kesal dengan ulah anak didiknya, guru bernama Mansyur ini memukuli kepala dan punggung siswanya.

Menurutnya, ulah nekat anak didiknya ini dipicu kekalahan dalam pertandingan bola voli melawan SMAN 3 Kota Mojokerto. Selain itu, guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN) ini mengaku 2 siswanya dipukul pelajar SMAN 3 di Jalan Bhayangkara, Rabu (26/11).

"Dua anak saya ini yang dipukuli anak SMAN 3, akhirnya ada aksi balas dendam. Kita akan berhubungan langsung dengan pihak SMAN 3, khususnya pemain voli agar tidak terjadi aksi serupa," tandasnya.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.