"âSiapa yang melarang?â Sifatnya pemberitahuan memberikan keamanan. Kalau ada korban siapa yang tanggung jawab? Kami hanya bisa memberi pengamanan luar loh. Bukan dalam. Kita nggak boleh masuk di dalam," kata Tedjo saat dikonfirmasi wartawan tentang adanya isu pelarangan Munas Golkar dilaksanakan November nanti.
Hal ini disampaikan Tedjo usai menghadiri peringatan Hari Guru dan Ulangtahun PGRI di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hanya berpikir kemarin itu soal keamanan saja karena disana daerah turis. Kalau memanas, gimana? Tapi mereka salah kira. Mereka pikir saya menginterfensi. Tidak. Ngapain masuk-masuk," sambung mantan KSAL itu.
Ia mempersilahkan kubu Ical melaksanakan Munas asal bisa menjamin tak ada keributan selama Munas berlangsung. Namun ia terlihat sanksi mengingat eskalasi pergerakan semakin meningkat sejak penyerbuan di kantor DPP Golkar Senin lalu.
"Silahkan buat (kalau bisa menjamin) tapi siapa yang bisa menjamin? Coba kalau di Januari, tidak akan ribut-ribut begini," ucapnya.
"Kita melihat ramai belakangan. Senin dan Selasa sampai ada korban. selama ini eskalasi meningkat. Kita menjaga. Kita menjaga karena mendapat laporan (potensi bentrok) seperti itu," pungkasnya.
(bil/ndr)