Wasekjen Golkar: Nurdin Halid Jadi SC, Munas Ical Tak Mungkin Demokratis

Wasekjen Golkar: Nurdin Halid Jadi SC, Munas Ical Tak Mungkin Demokratis

- detikNews
Kamis, 27 Nov 2014 10:43 WIB
Jakarta - Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) tetap akan menggelar munas di Bali. Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily memprediksi munas tersebut tak akan berjalan demokratis.

Ace telah mendengar kabar Ketua Steering Commitee (SC) munas kubu Ical, Nurdin Halid, telah mempersiapkan skenario agar Ical bisa terpilih secara aklamasi di Munas IX yang akan dihelat di Bali pada 30 November hingga 3 Desember 2014.

"Bagaimana kita mau percaya dengan Nurdin Halid sebagai ketua pengarah munas, kalau dia punya rencana untuk membuat aklamasi ARB sebagai ketum Golkar kembali," kata Ace saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace mendengar Nurdin meminta Golkar belajar dari PDIP, yang kembali memilih Megawati Soekarnoputri jadi ketum secara aklamasi. Mantan anggota Komisi VIII DPR ini menilai tak layak Ical yang minim prestasi disamakan dengan Megawati.

"Beda antara Ibu Megawati yang aklamasi di PDIP dengan Pak Aburizal Bakrie di Golkar, PDIP pemenang Pemilu Legislatif 2014 dan telah mengantarkan kadernya Jokowi sebagai Presiden RI. Sementara ARB?" tanya Ace retoris.

Melihat skenario aklamasi pemilihan Ical, Ace mendukung Presidium Penyelamat Partai Golkar untuk membuat munas yang demokratis, beda dengan munas yang digelar kubu Ical, yang disebutnya penuh sandiwara.

"Tidak mungkin ada proses yang fair dan demokratis jika niat ketua pengarahnya, Nurdin Halid, memiliki keinginan untuk aklamasi ARB terpilih kembali jadi ketua umum," tuding politikus asal Banten ini.

(trq/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads