Dengan didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mantan Sekjen DPP PDIP ini mengawali blusukannya ke kampung Petemon II yang sedang melakukan layanan integritas seluruh SKPD Kota Surabaya, dilanjutkan ke Kantor Kecamatan Genteng Jalan BKR Pelajar dan berakhir di Kantor Unit Pelayanan Teknis Satu Atap Jalan Menur, Rabu (26/11/2014).
Di Petemon II yang jalannya ditutup total dengan dibangun tenda sepanjang 1 kilometer dan puluhan meja untuk masing masing SKPD. Dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer, Tjahjo mengunjungi satu persatu meja pelayanan masyarakat Kota Surabaya yang dibangun seadanya.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah ini langsung berinteraksi dengan masyarakat yang sedang mengantre layanan publik. Saat di meja Dinas Sosial, Tjahjo sempat bertanya pada seorang bapak yang sedang mendaftar agar mendapat rusun. "Bapak ngurus apa, datanya sudah lengkap?" tanya Tjahjo.
Tak hanya bertanya ke masyarakat, Tjahjo juga mendapat penjelasan langsung dari Risma yang mendampinginya. "Kita selama ini masih kurang untuk membangun rusun meski kita sudah punya 23 unit. Kemarin sudah disumbang pemerintah pusat kita tambahi APBD untuk membangun rusun. Hampir 3 ribu warga tiap bulan, kami mendapat data warga yang ingin mendapatkan rusun," ungkap Risma.
Mengakhiri kunjungannya di Petemon, Tjahjo menghampiri tiga stand yang menjual produk rumahan dan memborongnya mulai tahu bakwan, sabun cuci motor hingga kecap buatan warga Petemon.
"Ini apa bu. Berapa harga satuannya tahu bakwannya?" tanya Tjahjo. Pertanyaan itu pun dijawab seorang ibu yang berjualan tahu bakwan. "Rp 25 ribu pak. Satu kotak berisi 10 tahu," jawab penjual tahu bakwan.
Tidak berpikir lama, Tjahjo langsung mengeluarkan uang dari saku celananya Rp 50 ribu dan meminta penjual tahu membungkus 2 kotak. "Ya sudah ini saya beli dua kotak," ujar Tjahjo sambil memerintahkan ajudannya untuk mengambilnya.
Setelah membeli tahu bakwan, Tjahjo kembali membeli dua botol kecap hasil produk rumahan warga Petemon. Pertanyaan sama diungkapkan Tjahjo dan membayar dua botol kecap dengan uang pribadinya Rp 50 ribu meski harga per botol kecap hanya Rp 16 ribu.
(ze/bdh)