Aksi ini menyusul sikap ketua dewan dari partai PDIP itu yang enggan membayar pinjaman untuk Pileg dan Pilpres Rp 83,3 juta dari seorang pengusaha jasa konstruksi.
Sekitar pukul 08.00 Wib, puluhan pasien kusta dari RS Sumber Glagah Pacet berada di depan rumah Yunus. Mereka terlihat duduk di teras rumah Ketua DPRD Kota Mojokerto ini. Namun ketua dewan yang terpilih dalam Pileg April lalu itu, tak menampakkan batang hidungnya. Pintu rumahnya pun tertutup rapat.
Pengusaha jasa konstruksi PT Jatim Sinar Sentosa, Santoso Bekti Wibowo mengaku, sebelum Pileg dan Pilpre) Juli lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Mojokerto meminta pinjaman dana kepada dirinya sebesar Rp 500 juta. Menurutnya, dana itu digunakan untuk membayar saksi dan biaya pencalonan sejumlah calon legislatif.
"DPD PDIP meminjam dana operasional dari saya Rp 500 juta, saya serahkan sebelum Pileg Rp 300 juta, Rp 200 juta sebelum pilpres. Perjanjiannya, caleg yang terpilih menjadi anggota dewan harus menggadaikan SK mereka untuk membayar pinjaman tersebut ke saya. Semua kader PDIP mengetahui perjanjian ini," jelas Santoso kepada wartawan.
Pada Pileg April lalu, ternyata 6 kader PDIP terpilih menjadi anggota dewan. Salah satunya adalah Yunus yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kota Mojokerto. Sesuai perjanjian, menurut Santoso, setiap anggota dewan harus mengembalikan dana pinjaman Rp 83,3 juta kepada dirinya.
"5 Anggota dewan sudah transfer ke saya masing-masing Rp 50 juta, hanya Yunus yang belum mengembalikan sama sekali. Harusnya ini menjadi tanggung jawab Yunus sebagai ketua DPD PDIP, saat saya hubungi malah jawab, 'Saya tidak punya urusan dengan sampean (Anda)'," ungkap Santoso sembari menirukan ucapan Yunus.
Santoso menambahkan, sejak 3 bulan yang lalu dirinya berusaha menagih pinjaman tersebut kepada Yunus. Namun ketua dewan itu selalu menghindar.
"Selama 3 bulan saya coba komunikatif (menagih), tapi dia selalu menghindar. Seharusnya ketua partai mengkondisikan kadernya untuk bayar utang, jangan mentang-mentang ketua dewan menyepelekan pengusaha," imbuhnya dengan nada kesal.
Bila tidak ada iktikad baik untuk mengembalikan pinjaman, tambah Santoso, dirinya akan mempertahankan pasien kusta untuk menduduki rumah Yunus. "Saya akan melaporkan ke DPD dan DPP PDIP. selama dia tidak punya iktikad baik, kami akan terus lakukan pergerakan moral ini," pungkasnya.
(fat/fat)