Presiden Jokowi jauh hari sudah mewanti-wanti kepada para pengawalnya agar tidak dijauhkan dengan rakyat. Hal itu karena Jokowi tak ingin ada jarak lebar antara dia dengan masyarakat.
Tiadanya jarak itu antara lain terlihat saat dia berdialog dengan para nelayan di Pantai Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kabupaten Bengkulu, Rabu (27/11/2014).
Tempat dialog itu sederhana, tidak ada kursi satu pun. Jokowi yang berkemeja putih hanya berdiri sambil membawa mikrofon, dengan gaya tubuh seperti orang biasa. Sedang para aparat, nelayan dan penduduk sekitar berdiri mengelilinginya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana jauh dari kesan formal. Bahkan ada anak kecil yang dibiarkan bermain-main di depan Jokowi dengan santainya.
Dalam blusukan di kampung nelayan ini, Jokowi ditemani Ibu Negara dan Menteri Susi Pudjiastuti. Keduanya berdiri di dekat Jokowi.
"Dalam sejarah, baru Bapak Presiden yang datang ke tempat kami. Ibu Susi adalah ibu kami sebagai nelayan,"ujar seorang perwakilan nelayan.
"Seiring jalan, kami atas nama nelayan Bengkulu memohon (pemerintah) untuk memberantas illegal fishing yang menggunakan peralatan terlarang," imbuhnya. Jokowi kemudian berdialog dengan ibu-ibu penjual ikan asin dan bagi-bagi amplop berisi uang.
(nrl/nrl)