Kisruh internal Partai Golkar melahirkan Presidium Penyelamatan Golkar yang dipimpin Waketum Agung Laksono. Aburizal menyebut pembentukan presidium, tidak sah.
"Presidium itu tentu tidak sah, tidak ada dalam anggaran dasar Partai Golkar," kata Ical dalam jumpa pers bersama sejumlah pengurus Golkar di Bakrie Tower kawasan Epicentrum, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (25/11/2014) malam.
Menurut Ical, AD/ART Golkar tidak mengatur adanya presidium. Lagipula pembentukan presidium oleh pengurus yang menentang Rapimnas digelar 30 November, diputuskan usai rapat pleno DPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sore tadi usai rapat pleno yang dipimpin Theo, Agung Laksono mengambil alih rapat. Agung menegaskan pembentukan presidium penyelamat partai.
"Saya sepakat Golkar ini harus mempertahankan eksistensinya. Kita sepakat kemenangan kita capai. Perubahan yang bisa bawa nama baik. Perkenankan saya menyimpulkan bahwa pertama dibentuk dan ditetapkan presidium penyelamat partai yang dipimpin langsung oleh saya," tegas Agung.
Anggota presidium ini antara lain para caketum Golkar yakni Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, Laurens, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar dan Ibnu Munzir.
(fdn/rmd)